Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Radikal - Semua Teroris Akan Dipindahkan ke Nusakambangan

Polisi Tangkap Dua Terduga Teroris di Lampung

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Detasemen Khusus 88 Antiteror Markas Besar Polri menangkap dua orang terduga teroris itu di Pekon, Desa Waringinsari Barat, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung.

Penangkapan dilakukan pada Minggu ( 3/6) sekitar pukul 08.00 WIB. Densus 88 Antiteror bersama anggota Kepolisian Daerah Lampung dan Kepolisian Resor Tanggamus menangkap keduanya di rumah masing-masing.

"Benar bahwa ada terduga teroris yang sedang diamankan di Lampung," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen (Pol) Muhammad Iqbal di Mabes Polri, Jakarta, Senin (4/6).

Penangkapan teroris di Lampung ini masih terkait dengan pengembangan penangkapan tiga terduga teroris di Universitas Riau (Unri), Pekanbaru. Dua terduga teroris yang ditangkap di Lampung itu adalah US, 43 tahun, warga Dusun 6 Pekon Waringinsari Barat. Ia bekerja menjual obat tradisional.

Terduga teroris lainnya adalah IM, 42 tahun, warga Dusun 3 Pekon Waringin Barat, yang bekerja sebagai penjual makanan tradisional kelanting. Iqbal memastikan, bila sudah ada kejelasan, Polri akan memberikan keterangan kepada masyarakat terkait penangkapan terduga teroris di Lampung.

"Ingat aksi terorisme itu kejahatan extraordinary crime. Kami akan lakukan penanggulangan dengan luar biasa juga. Scientific investigation, enggak bisa asal-asalan. Termasuk juga seperti saya, enggak bisa asal-asalan (bicara)," kata dia.

Sebelumnya pada Sabtu pekan lalu, Densus 88 Antiteror Polri menangkap tiga orang terduga terorisme di Unri. Satu di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Mereka diduga membuat bom dan menyimpannya di salah satu Gedung di Universitas Riau. Mereka merencanakan meledakkan Gedung DPR dan DPRD.

Selain menemukan bom pipa siap ledak, Densus juga menemukan bahan peledak dan granat tangan.

Pengamanan DPR

Selain itu, Iqbal juga menjelaskan Polri akan meningkatkan pengamanan di Gedung DPR RI. Hal ini menyusul ditemukannya bom pipa di Universitas Riau yang tadinya bakal diledakkan di Gedung DPR.

Iqbal mengatakan pihaknya bekerja sama dengan seluruh pihak terkait, termasuk TNI untuk meningkatkan keamanan.

"Semua objek vital kami perketat dan kami amankan. Artinya, termasuk Gedung DPR RI dan objek vital lainnya kami perketat. Tetapi tidak dalam nuansa ketakutan," sambung dia.

Menurut Iqbal, bentuk peningkatkan keamanan bisa berupa penambahan petugas yang berjaga di Gedung DPR atau peningkatan strategi khusus yakni patroli yang tadinya tiga kali menjadi enam kali sehari.

Sel Khusus

Di tempat terpisah, Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly, mengatakan narapidana teroris yang ditahan di berbagai daerah akan dipindah ke Nusakambangan. Semua napi teroris akan ditempatkan di satu tempat.

Itu akan dilakukan akhir tahun ini setelah pembangunan lapas baru di Nusakambangan rampung. Yasonna menegaskan nantinya para napi teroris itu akan ditempatkan sesuai kategorinya.

Harapannya proses deradikalisasi yang dilaksanakan bersama BNPT bisa berjalan efektif. "Prinsip kita sekarang (napi teroris) di daerah dibuat di satu tempat.

Itu pun napiter kan punya kategori-kategori. Ada yang ideolog, ada yang sudah bisa dibina, yang sudah dibina digeser," jelas Yasonna di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Saat ini, napi teroris yang ditahan di Nusakambangan ditempatkan di Lapas Pasir Putih dan Lapas Batu. Sistemnya ialah satu sel untuk satu napi teroris yang dipantau selama 24 jam melalui kamera pemantau. eko/Ant/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top