Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pendidikan Nasional

Asesmen Nasional Perluas Penilaian Pendidikan

Foto : koran jakarta/Muhamad Ma’rup

ASESMEN NASIONAL-- Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, dalam diskusi bersama awak media, di Jakarta, Senin (18/9). Kemendikbudristek sejak tahun 2021 mulai melaksanakan Asesmen Nasional sebagai pengganti Ujian Nasional (UN).

A   A   A   Pengaturan Font

“Mulai tahun ini pemda dinilai keberhasilan pendidikannya berdasarkan kualitas, bukan hanya input dan akses seperti ketersediaan ATK, sarana dan prasarana saja. Ini reform yang luar biasa besar, untuk pertama kalinya dinilai apakah sekolah mereka cukup berkualitas."

JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), sejak tahun 2021 mulai melaksanakan Asesmen Nasional (AN) sebagai pengganti Ujian Nasional (UN). Selain melakukan asesmen terhadap siswa, AN juga menjadi instrumen evaluasi guru, sekolah, bahkan pemerintah daerah (Pemda) untuk sektor pendidikan.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, mengatakan, AN telah memperluas penilaian pendidikan. Sebagai contoh, sebelum ada AN, Pemda belum pernah dinilai pendidikannya oleh pemerintah pusat.

"Mulai tahun ini pemda dinilai keberhasilan pendidikannya berdasarkan kualitas, bukan hanya input dan akses seperti ketersediaan ATK, sarana dan prasarana saja. Ini reform yang luar biasa besar, untuk pertama kalinya dinilai apakah sekolah mereka cukup berkualitas," ujar Anindito kepada awak media di Jakarta, Senin (18/9).

Dia memastikan, AN sudah menjadi input dalam Standar Pelayanan Minimum (SPM) Pemda, khususnya sektor pendidikan. Dia menyebut, sedikit sekali daerah yang SPM-nya hijau atau bernilai tinggi dari segi kualitas pendidikan.

Anindito memaparkan, ada tiga aspek yang membuat SPM Pemda mendapat nilai tinggi yaitu; tingginya literasi dan matematika murid; sekolah yang aman dari perundungan; kesenjangan antara sekolah fafvorit dan lainnya kecil. Menurutnya, bisa saja ada dua daerah memiliki skor rata-rata sama tinggi, tapi satu di antaranya memilikk kesenjangan pendidikan yang tinggi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top