PM Hun Sen Ancam Demonstran

PHNOM PENH - Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, mengeluarkan ancaman kepada orang-orang yang berencana memprotes kunjungannya ke Brussels, Belgia, mendesak para pendukung untuk mengambil foto para demonstran dan mempostingnya sehingga pihak berwenang di negaranya bisa mengunjungi keluarga mereka.

Hun Sen, yang memerintah sejak 1985, berada di Brussels untuk menghadiri KTT UE-Asean pada Rabu (14/12) waktu setempat.

"Kita perlu memotret wajah mereka, lalu kita dapat dengan mudah memposting foto mereka di Bandara Pochentong," kata Hun Sen merujuk pada Bandara Internasional Phnom Penh. "Bukan berarti saya mengancam mereka untuk tidak kembali ke Kamboja, tetapi saya ingin mengetahui wajah mereka, dan saya juga ingin mencari anggota keluarga mereka yang tinggal di Kamboja dan melihat bagaimana keadaan mereka," imbuh dia.

Sementara itu, pemimpin oposisi Sam Rainsy yang diasingkan dan ratusan pengunjuk rasa dilaporkan berencana melakukan perjalanan dengan pesawat, kereta api, dan bus, menuju Belgia untuk bergabung dalam aksi unjuk rasa melawan pemimpin otokratis itu.

Menurut Men Sotheavarin, seorang pejabat oposisi Partai Penyelamat Nasional Kamboja, ancaman yang dilontarkan Hun Sen menunjukkan kepada UE bahwa dia adalah seorang diktator dan orang-orang yang hidup di dunia bebas akan berupaya untuk melawan kepemimpinan diktator.SB/RFA/I-1