Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Gizi Buruk | Pencegahan Harus Dimulai sebelum Kelahiran agar Anak Tidak Kerdil

PKH Mampu Atasi "Stunting"

Foto : KORAN JAKARTA/CITRA LARASATI

HARI GIZI NASIONAL | Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial, Harry Hikmat (ketiga dari kiri) saat menjadi pembicara dalam workshop pada acara puncak Hari Gizi Nasional ke-58 di Jakarta, Kamis (25/1). Workshop dipandu oleh Direktur Gizi Masyarakat Kemenkes, Doddy Izwardy (kiri), pembicara Direktur Pelayanan Dasar Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Etti Diana (kedua dari kiri) dan Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga, Kemendikbud, Sukiman.

A   A   A   Pengaturan Font

Sementara terhadap balita, tambah Harry, bertujuan agar si balita memperoleh imunisasi dan nutrisi yang sehat sebagai bekal tumbuh kembang anak.

Sebagai diketahui bahwa sekitar 37 persen atau kurang lebih sembilan juta anak balita di Indonesia mengalami masalah stunting. Indonesia merupakan salah satu negara dengan prevalensi stunting yang cukup tinggi dibandingkan dengan negara-negara berpendapatan menengah lainnya.

Cukupi Nutrisi

Sementara itu, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono, mengingatkan pentingnya nutrisi cukup bagi masyarakat untuk mencegah anak yang menjadi aset bangsa di masa depan tidak katai atau kerdil.

Ia menegaskan, pencegahan dan penanggulangan anak katai harus dimulai secara tepat sebelum kelahiran, dan berlanjut sampai anak berusia dua tahun. "Intervensi paling menentukan untuk dapat mengurangi dan memperbaiki gangguan yang terjadi pada anak perlu dilakukan pada seribu hari pertama kehidupan (1.000 HPK)," kata dia.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top