Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 10 Feb 2025, 01:15 WIB

PKG Tak Termasuk Pengobatan dan Obat

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jakarta, Ani Ruspitawati

Foto: Antaranews

JAKARTA – Masyarakat perlu mengetahui dengan benar bahwa Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) hanya murni pemeriksaan. “Jadi, setelah diperiksa tidak ada obat dan pengobatan,” jelas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jakarta, Ani Ruspitawati, Minggu.

PKG secara nasional dimulai 10 Februari. Bila setelah diperiksa ternyata seseorang berpenyakit, tidak ada pengobatan dan obat. Jadi, misalnya cek gigi. Ketika mengakses poliklinik gigi yang dilakukan adalah pemeriksaan semua gigi. “Kalau ada yang bolong tidak ditambal,” katanya.

Pada saat pemeriksaan, warga juga akan diberi edukasi terkait kesehatan dan penyakit yang diderita. Terapi atau pengobatan penyakit yang ditemukan saat pemeriksaan, nantinya dilakukan terpisah. Untuk tindakan dilakukan secara terpisah. “Tindakan memakai mekanisme pelayanan di Puskesmas maupun rumah sakit,” jelas Ani.

Adapun jenis pemeriksaan yang diberikan disesuaikan dengan usia dan beban penyakit terbanyak setiap kelompok sasaran. Untuk bayi baru lahir, akan dilakukan skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) guna mengetahui bayi mengalami Hipotiroid Kongenital (HK) atau tidak. Dia juga akan diskrining G6PD.

G6PD adalah enzim yang penting dalam menjaga sel darah merah agar tetap sehat. Bayi dengan defisiensi G6PD akan mengalami risiko pecahnya sel darah merah yang mengakibatkan anemia berat, gagal ginjal, atau bahkan dapat mengancam jiwa.

Balita dan anak prasekolah akan menjalani pemeriksaan pertumbuhan, perkembangan, serta deteksi dini terhadap penyakit seperti tuberkulosis, gangguan pendengaran, masalah mata, gigi, talasemia dan gula darah. Untuk orang dewasa, pemeriksaan akan mencakup evaluasi terhadap faktor risiko kardiovaskular dan paru seperti tuberkulosis dan PPOK.

Selain itu, deteksi dini terhadap kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru, dan kanker usus, dan fungsi indera. Juga ada pemeriksaan kesehatan jiwa, hati, dan calon pengantin. Sementara itu, pemeriksaan usia lanjut (lansia) akan difokuskan deteksi masalah kesehatan umum, seperti geriatri (kesehatan usia lanjut), gangguan kardiovaskular, paru, kanker, fungsi indera serta kesehatan jiwa dan hati.

“Untuk pemeriksaan laboratorium gula darah, kolesterol, ureum dan kreatinin untuk menilai fungsi ginjal bisa dilakukan di Puskesmas,” tambah Ani. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta menyiapkan 44 Puskesmas tingkat kecamatan untuk melayani pemeriksaan kesehatan gratis. Pemprov membatasi layanan cek kesehatan gratis untuk 30 orang per hari guna menghindari antrean membludak. Meski demikian, Pemprov Jakarta tak menutup kemungkinan untuk menerima jumlah pasien lebih dari kuota.

Pembatasan ini sesuai dengan ketentuan Kementerian Kesehatan guna menghindari antrean. Ani menjelaskan, tahap awal, Kementerian Kesehatan sudah menentukan kuota 30 orang. Walau begitu, Pemprov tak menutup kemungkinan menerima jumlah pasien lebih dari kuota. “Kalau kami mampu melayani lebih dari itu, akan buka kuota lagi,” tutur Ani.

Orang Luar

Semetara itu, Penjabat Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi juga akan melayani cek kesehatan gratis bagi warga luar Jakarta, asalkan sudah mengunduh (download) aplikasi Satu Sehat Mobile (SSM). “Prinsipnya bagi mereka yang sudah mengunduh SSM, kemudian memilih Puskesmas dan tanggalnya. Kalau dia datang walaupun tidak ber-KTP Jakarta, akan dilayani.

Teguh menuturkan, cek kesehatan gratis yang akan diluncurkan secara nasional 10 Februari merupakan kado ulang tahun bagi masyarakat. Teguh sempat meninjau kesiapan dua dari 44 Puskesmas Kecamatan. Keduanya adalah Puskesmas Kecamatan Tanah Abang dan Puskesmas Kecamatan Tebet.

Adapun cek kesehatan gratis terbagi menjadi tiga jenis. Pertama, bagi warga berusia 0-6 tahun dan 18 tahun ke atas yang diberikan di Puskesmas dan klinik.

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Aloysius Widiyatmaka, Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.