
Pimpinan TNI Wajib Beri Sanksi Atasan dan Tentara yang Menyerang Polres
penyerangan
Foto: istJAKARTA - Anggota Komisi I DPR Amelia Anggraini minta TNI memberikan sanksi kepada para prajurit serta atasannya yang terlibat dalam kasus penyerangan markas Polres Tarakan, Kalimantan Utara.
Amelia mengatakan, aksi main hakim sendiri oleh anggota TNI tidak bisa dibiarkan. Dia minta harus ada sanksi tegas dan terukur bagi anggota yang terlibat.
"Kami mendorong Kodam Mulawarman memeriksa dan memberikan sanksi dua tingkat ke atas mulai Danton dan Danki terkait penyerangan tersebut," kata Amelia di Jakarta, Rabu.
Dia pun sangat menyayangkan peristiwa penyerangan tersebut harus terjadi di antara TNI-Polri. Menurut dia, peristiwa itu sudah bukan sebatas kenakalan prajurit, tetapi sudah mengarah kepada aksi yang merugikan citra TNI di mata publik.
"Kami nyatakan, jangan sampai peristiwa ini terjadi lagi di masa yang akan datang, baik di Tarakan maupun di seluruh Indonesia," kata dia.
Untuk itu, dia mendorong Panglima TNI dan Kapolri untuk meningkatkan pembinaan mental, ideologi, dan disiplin bagi para anggotanya.
Menurutnya, Presiden dalam Rapim TNI 2025 sudah memberikan arahan, yang menekankan pentingnya peran TNI dan Polri dalam menjaga eksistensi dan menegakkan kedaulatan negara.
Amelia menekankan TNI dan Polri adalah dua institusi yang merupakan wujud dari kehadiran negara, wujud dari penegakan kedaulatan, serta wujud dari eksistensi negara.
Sebelumnya, Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) VI/Mulawarman Mayor Jenderal TNI Rudy Rachmat Nugraha menyatakan telah memeriksa sejumlah prajurit yang terlibat penyerangan Markas Kepolisian Resor Tarakan, Kalimantan Utara.
Berita Trending
- 1 Terkenal Kritis, Band Sukatani Malah Diajak Kapolri Jadi Duta Polri
- 2 Pangkas Anggaran Jangan Rampas Hak Aktor Pendidikan
- 3 Akses Pasar Global Makin Mudah, BEI Luncurkan Kontrak Berjangka Indeks Asing
- 4 Bangun Infrastruktur yang Mendorong Transformasi Ekonomi
- 5 Guterres: Pengaturan Keamanan Global "Berantakan"