Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Pilah dan Olah Sampah di Jabar Harus Didukung Teknologi Ramah Lingkungan

Foto : Istimewa

TPA open dumping, salah satu cirinya sampah hanya ditumpuk.

A   A   A   Pengaturan Font

Kedua, tambah Bagong, mendorong dan memastikan Bank Sampah berjalan di setiap RT/RW/kelurahan/Desa (Bank Sampah Unit) dan Kecamatan (Bank sampah Induk). Ketiga, menyediakan fasilitas tempat sampah terpilah, minimal terdiri dari 3 (tiga) kategori yaitu dapat dikomposkan, dapat didaur ulang, dan residu, di lokasi-lokasi yang strategis beserta penyediaan alat angkutnya.

Keempat, tamba dia, melakukan kerja sama pengelolaan sampah dengan Bank Sampah dan/atau Aplikator. Kelima, menyiapkan penanganan yang memadai, antara lain untuk penyiapan lahan dan biaya operasional.

Selain itu, Bagong mengingatkan, ada pemahaman sampah merupakan sumber daya yang tidak siap pakai untuk bahan produksi langsung. Sampah juga merupakan sesuatu yang menjijikan dan dianggap tidak berguna lagi dan dibuang begitu saja. Yang penting jauh dari pekarangan rumah. Sehingga timbul sindrom NIMBY, Not In My Back Yard. NIMBY menjadi sindrom di sejumlah negara di dunia.

Sekarang ini, tambah Bagong, sampah sudah menjadi permasalahan internasional, nasional, dan daerah. Bahkan, wilayah Jabodetabek dan Jabar banyak yang kesulitan menangani sampah karena berbagai faktor teknis dan non-teknis. Dan sekarang cenderung mengalami situasi yang kompleks dan rumit. Sejumlah tempat pembuangan akhir (TPA) sudah penuh sampah dan menuju darurat, seperti TPA Burangkeng, TPA Sumrubatu, TPST Bantargebang, TPA Galuga, TPA Jalupang, dan lain-lain. Bahkan, sejumlah kabupaten/kota mencari TPA baru, seperti Kabupaten Subang.

Selain itu, tambah dia, karena rendahnya tingkat pelayanan sampah mengakibatkan timbul titik-titik pembuangan sampah liar alias ilegal. Untuk wilayah Jabar masih ditemui banyak lokasi pembuangan sampah liar. Misal di Kabupaten Bekasi terdapat 71 sampai 115 pembuangan sampah liar.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top