Rabu, 27 Nov 2024, 00:00 WIB

PGN Optimalkan Pemanfaatan LNG Domestik

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)

Foto: istimewa

JAKARTA– Sebagai Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk terus mengupayakan pemenuhan pasokan gas bumi sesuai dengan kebutuhan seluruh pelanggan. Hal itu sejalan dengan konsumsi energi yang masih ditopang oleh gas bumi di masa transisi menuju penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) dan mendukung target netralitas karbon atau Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Konsumsi energi di masa transisi juga disertai oleh pemanfaatan gas bumi yang bersumber dari Liquefied Natural Gas (LNG). Puncak pemanfaatan gas bumi di negara berkembang termasuk Indonesia, diperkirakan terjadi pada tahun 2040an. Sebagian besar akan dipenuhi melalui LNG. Selain itu produksi atas gas juga meningkat sesuai dengan discovery mayoritas gas projects di Indonesia.

“Pertumbuhan pemanfaatan gas bumi akan didukung oleh optimalisasi pasokan gas baik langsung dari sumur produksi maupun melalui moda LNG dalam rangka meningkatkan ketersediaan gas bumi,” ujar jelas Direktur Komersial PGN, Ratih Esti Prihatini di Jakarta, Senin (25/11).

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), tren pemanfaatan gas bumi untuk ekspor turun sejak 2012. Sedangkan pada posisi pertengahan 2024, kurang lebih 60 persen gas dimanfaatkan secara domestik.

Kebutuhan yang paling besar adalah kalangan industri dengan rata-rata pemakaian gas sebesar 1.592 BBTUD (billion british thermal unit per day) pada rentang 2020 -2024. Di sisi lain untuk kebutuhan listrik juga sudah dialihkan pemenuhan gasnya menggunakan LNG.

PGN sebagai badan usaha pemanfaatan gas bumi nasional di Indonesia, mengambil peran dalam kondisi tersebut khususnya dalam menyediakan LNG untuk keperluan domestik. Penyediaan LNG ini juga bagian dari upaya adaptasi PGN terhadap dinamika lingkungan bisnis yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Ratih mengatakan pemanfaatan LNG domestik merupakan peluang sekaligus tantangan bagi PGN. PGN dapatmemanfaatkan peluang tersebut untuk menghadapi natural decline gas pipa eksiting.

Keadaan tersebut memerlukan dukungan dari pasokan baru yang handal Kemudian menjadi hal menantang bagi PGN agar mampu menyediakan LNG dan meraih potensi supply LNG domestik yang besar, seperti dari Bontang, Tangguh dan Donggi-Senoro.

“Kemudian juga ada potensi dari Lapangan Andaman. Hal ini menarik, karena lokasinya dekat dengan Fasilitas LNG Arun yang akan kami fungsikan untuk regasifikasi LNG,” ujar Ratih.

Saat ini, PGN mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas LNG yang ada di FSRU (Kapal Floating Storage Regasification Unit) Lampung dan FSRU Jawa Barat.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Tag Terkait:

Bagikan: