Petugas Kebersihan di Tangerang Gunakan Becak Motor untuk Angkut Sampah
Kepala Dinas lingkungan Hidup Kota Tangerang, Wawan Fauzi.
Foto: ANTARA/IrfanTANGERANG– Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, Banten, memastikan tetap melakukan pemantauan dan pendampingan penggunaan 208 becak motor (bentor) di setiap kelurahan agar dapat dimanfaatkan secara optimal dan dirawat dengan baik.
Kepala DLH Kota Tangerang, Wawan Fauzi, di Tangerang, Kamis (2/1), mengatakan pendampingan kepada petugas kebersihan di tingkat kelurahan tetap dilakukan meski saat ini pelimpahan kewenangan telah dilaksanakan.
"DLH akan terus memastikan dan memantau penggunaan bentor di setiap kelurahan dan memberikan pelatihan kepada petugas kebersihan," katanya.
Ia berharap program ini berjalan efektif, terutama dalam pengelolaan sampah di lingkungan, untuk memastikan sampah di setiap wilayah dapat teratasi.
“Pembagian bentor ini merupakan bentuk komitmen kami untuk memastikan sampah dapat terangkut dengan lebih efektif, khususnya di wilayah yang sulit dijangkau oleh kendaraan besar, seperti gang-gang sempit atau area padat penduduk,” ujarnya.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang telah menyerahkan bentor kepada 104 kelurahan, masing-masing dua unit.Bentor tersebut dilengkapi dengan tempat sampah khusus dan desain yang memudahkan pengangkutan hingga tempat penampungan sementara (TPS).
Penjabat Wali Kota Tangerang, Nurdin, mengatakan penyerahan bentor bagian dari program peningkatan layanan kebersihan yang dirancang untuk menjawab tantangan dalam pengangkutan sampah di area permukiman padat penduduk.
“Penyerahan bentor dan operatornya ini bertujuan sebagai upaya Pemkot Tangerang dalam mengelola sampah.Kami akan mendelegasikan kecamatan dan kelurahan untuk mengedukasi warga dalam mengelola sampah yang baik,” kata dia dalam keterangannya.
Meskipun telah banyak kemajuan, pengelolaan sampah di Kota Tangerang masih menghadapi tantangan, terutama dalam hal perubahan perilaku masyarakat. Banyak warga belum terbiasa memilah sampah atau membuang sampah pada tempatnya.
“Pengelolaan sampah tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah. Kita semua, mulai dari rumah tangga, komunitas, hingga dunia usaha, harus bergerak bersama. Dengan kolaborasi ini, kita bisa menjadikan Tangerang sebagai kota yang bersih dan ramah lingkungan,” katanya.
Pemerintah Kota Tangerang juga memperkuat pengelolaan di tempat pemrosesan akhir (TPA). Sampah yang terkumpul akan diolah menjadi refuse derived fuel (RDF) sebagai bahan bakar alternatif.
“Kami sedang dan tengah mengupayakan beberapa alternatif pengelolaan sampah, seperti RDF dan pembangkit tenaga listrik. Dengan cara ini, beban TPA akan berkurang secara signifikan,” katanya.
Dengan langkah strategis ini, pemkot optimistis mewujudkan pengelolaan sampah yang lebih efektif, efisien, dan berkelanjutan."Sekaligus mendorong target zero waste di masa mendatang," ujarnya.
Redaktur: Bambang Wijanarko
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Pemerintah Siapkan Pendanaan Rp20 Triliun untuk UMKM-Pekerja Migran
- 2 Usut Tuntas, Kejati DKI Berhasil Selamatkan Uang Negara Rp317 Miliar pada 2024
- 3 Pemkot Surabaya Mengajak UMKM Terlibat dalam Program MBG
- 4 Antisipasi Penyimpangan, Kemenag dan KPAI Perkuat Kerja Sama Pencegahan Kekerasan Seksual
- 5 Seekor gajah di Taman Nasional Tesso Nilo Riau mati
Berita Terkini
- Wolves Disebut Berharap Dapat Segera Rekrut Emmanuel Agbadou
- Semoga Tidak Banjir, BMKG Prakirakan Jakarta Diguyur Hujan pada Minggu Sore
- Gerak Cepat, Itjen Kemenag Tindaklanjuti 906 Pengaduan Masyarakat
- Akhirnya Apple Harus Bayar Rp1,5 Triliun untuk Gugatan "Class Action" Terkait Siri
- Ayo Cepat Lengkapi Syarat-syaratnya, BKD Kalsel Perpanjang Masa Pendaftaran PPPK hingga 7 Januari 2025