Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sektor Pertanian I NTP Tanaman Pangan Turun 0,84 Persen Jadi 99,21 Persen

Petani dan Peternak Kembali Merugi

Foto : ANTARA/SAIFUL BAHRI

PANEN PERDANA I Petani memisahkan bulir padi dari jeraminya saat panen perdana di Desa Dasok, Pamekasan, Jawa Timur, Senin (1/3). Menurut petani produksi gabah tahun ini meningkat dari tahun lalu dari enam kuintal menjadi sembilan kuintal per hektare karena faktor cuaca dan dukungan bibit unggul. Kenaikan produksi itu menyebabkan harga gabah malah turun sehingga petani rugi.

A   A   A   Pengaturan Font

NTP adalah indeks perbandingan harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP yang menguntungkan petani, jika berada di level 120.

NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

Menanggapi penurunan NTP itu, Koordinasi Nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), Said Abdullah, mengatakan hal itu berkaitan dengan penurunan harga di sebagian wilayah seperti Ngawi dan Bojonegoro yang sudah memasuki musim panen.

Meningkatnya produksi tersebut menyebabkan harga gabah kering panen hanya 3.800 rupiah per kilogram (kg) atau jauh di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) 4.250 per kg. Penurunan harga gabah juga berpengaruh terhadap harga beras medium yang turun menjadi 9.500 rupiah per kg.

"Orientasi pemerintah yang hanya menggenjot peningkatan produksi perlu dikoreksi," kata Said.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top