Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sengketa LTS

Pesawat Transport Militer Tiongkok Mendarat di Fiery Cross

Foto : AFP/WANG ZHAO

Pesawat Tiongkok - Pesawat transport militer Tiongkok, Y-20, saat diperagakan di ajang Airshow China di Zhuhai, Provinsi Guangdong, Tiongkok, pada akhir 2018 lalu. Pada 25 Desember lalu, pesawat Y-20 terpantau telah mendarat di pulau terumbu karang Fiery Cross, Laut Tiongkok Selatan.

A   A   A   Pengaturan Font

MANILA - Pesawat transport militer terbesar Tiongkok baru-baru ini terdeteksi telah mendarat di pulau terumbu karang Kagitingan (Fiery Cross) di Laut Filipina Barat. Pendaratan pesawat transport milik Angkatan Udara Tentara Pembebasan Tiongkok (People's Liberation Army/PLA) Y-20 itu dikhawatirkan Manila yang menduga bahwa Tiongkok akan segera membangun pangkalan di pulau yang lokasinya dekat dengan Filipina tersebut.

"Pesawat Y-20 terlihat ada di pulau terumbu karang Kagitingan pada 25 Desember lalu," lapor kantor berita South China Morning Post pada Jumat (1/1) lalu.

Citra satelit yang memperlihatkan keberadaan pesawat transport militer Tiongkok di Fiery Cross itu telah diposting di akun media sosial milik Ken Joyce, direktur pengelolaan produk perusahaan teknologi luar angkasa Amerika, Maxar Technologies.

Dari pantauan citra satelit itu terlihat bahwa pesawat transport militer itu tak membawa atau menurunkan muatannya. Dari pantauan citra satelit itu dipastikan bahwa pesawat yang mendarat di Fiery Cross adalah pesawat buatan Xian Aircraft Industry Corporation Y-20 yang adalah pesawat transport terbesar yang dimiliki armada militer Tiongkok.

Di Fiery Cross, Beijing memang berencana untuk mendirikan pangkalan dan rencana ini telah diprotes keras pemerintah Filipina.

Uji Kemampuan

Menanggapi laporan pendaratan pesawat Y-20 di Fiery Cross, seorang pakar maritim Filipina bernama Profesor Jay Batongbacal menyatakan bahwa kehadiran pesawat itu mungkin dalam kerangka uji coba.

"Pendaratan Y-20 itu mungkin sebuah uji kemampuan bagi peralatan pesawat atau landasan, atau juga uji pengiriman pasokan maupun personel," komentar pakar maritim bernama Profesor Jay Batongbacal, pada laman berita Inquirer.net, Selasa (5/1).

"Terumbu Kagitingan merupakan pulau buatan Tiongkok terjauh, namun pembangunan pangkalan AU di lokasi ini oleh Tiongkok akan jadi ancaman terbesar (bagi Filipina) saat pangkalan itu telah beroperasi dan jadi pangkalan skuadron AU PLA," imbuh Direktur Urusan Maritim dan Hukum Laut di University of the Philippines itu.

Ditambahkan oleh Batongbacal bahwa pangkalan Angkatan Laut Tiongkok di LTS saat ini telah beroperasi dan fungsinya untuk menyokong pasukan militer dan paramiliter Tiongkok yang beroperasi di Laut Tiongkok Selatan.

"Saat pangkalan (di terumbu Kagitingan) beroperasi penuh, maka semua kota utama serta bandara dan pangkalan militer di Filipina akan ada jalan jangkauan serang oleh armada udara Tiongkok," papar Batongbacal.

Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir telah mengubah terumbu karang dan pulau-pulau menjadi pos terdepan yang dilengkapi dengan pelabuhan, lapangan terbang, tempat perlindungan rudal, serta fasilitas komunikasi. Semua itu tersedia agar Negeri Panda bisa memperluas kemampuannya untuk memantau aktivitas saingannya di LTS yang diklaim hampir keseluruhan wilayah perairannya oleh Beijing.

Berdasarkan keputusan pengadilan arbitrase di Den Haag, Belanda, pada 2016 yang didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dinyatakan bahwa klaim Beijing itu tak memiliki dasar dan semua aktivitas pembangunan konstruksi di LTS dinyatakan ilegal. SB/ST/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top