Perusahaan Farmasi Lakukan Transisi Armada Operasional ke Kendaraan Listrik
kendaraan listrik
Ia menambahkan, transisi armada AstraZeneca ke kendaraan listrik merupakan inisiatif keberlanjutan terbaru perusahaan. Hal ini cermin dari komitmennya terhadap janji Sustainable Healthcare, yang dengan mengurangi emisi karbon gingga 900 metrik ton dari kendaraan operasional dan mendukung inisiatif pemerintah untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik dengan bermitra bersama produsen kendaraan listrik lokal.
Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves, Nani Hendiarti, mengatakan pemerintah selama ini telah bekerja dekat dengan AstraZeneca. Transisi armada tersebut menjadi bukti komitmen AstraZeneca Indonesia, tidak hanya terbatas pada transisi armada operasional menjadi kendaraan listrik saja, namun juga program penanaman pohon di sepanjang sungai Citarum yang sudah terlebih dulu dijalankan.
"Upaya ini selaras dengan visi pemerintah untuk mengurangi emisi karbon demi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Saya berharap hal ini menjadi teladan bagi pelaku sektor kesehatan lainnya untuk peduli pada lingkungan dan alam"Diharapkan ini dapat menjadi contoh," ujar Nani.
Transisi armada AstraZenece diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU). Nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh para pimpinan PT AstraZeneca Indonesia, PT Volta Indonesia Semesta, dan PT Arthaasia Finance selaku penyedia kendaraan listrik.
Direktur Volta Iwan Suryaputra menyatakan, sinergi antara Volta dan AstraZeneca merupakan langkah besar dalam ranah mobilitas berkelanjutan. Integrasi yang mulus antara sepeda motor listrik Volta ke dalam bisnis kesehatan, meliputi teknologi mutakhir dan infrastruktur yang kuat, menjanjikan dampak yang mendalam dan bermanfaat untuk keberlanjutan lingkungan maupun efisiensi operasional AstraZeneca."
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya