Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 24 Sep 2024, 20:37 WIB

AstraZeneca Kampanyekan Kesadaran Terhadap Kanker Payudara HERS-Rendah

Para pembicara dalam  dalam kampanye bersama dengan judul #AndHerTogether di Jakarta pada hari Kamis (19/9). Kampanye ini bertujuan memberi pemahaman tentang kanker HER2-Rendah yang tergolong ganas dan pengobatan dengan terapi target untuk dapat memperlambat kecepatan dan penyebaran pertumbuhan kanker.

Foto: istimewa

JAKARTA - Pemahaman yang lebih mendalam tentang kanker payudara HER2-Rendah semakin mendesak. Seiring perkembangan terapi inovatif, kampanye #AndHerTogether yang digagas AstraZeneca Indonesia mengajak masyarakat Indonesia, khususnya para perempuan, untuk lebih sadar dan proaktif terhadap jenis kanker payudara ini.

Kampanye ini menjadi bagian dari komitmen global AstraZeneca untuk meningkatkan kelangsungan hidup pasien kanker payudara melalui solusi terapi terbaru. Pasalnya kanker payudara saat ini adalah jenis kanker kedua paling umum di dunia, dan menyumbang salah satu angka kematian tertinggi di kalangan perempuan.

Menurut data terbaru, lebih dari dua juta kasus kanker payudara didiagnosis pada 2022, dengan lebih dari 665.000 kematian di seluruh dunia. Meski tingkat kelangsungan hidup pasien kanker payudara meningkat, bagi mereka yang terdiagnosis metastasis, angka harapan hidupnya tetap rendah.

Hanya sekitar 30 persen pasien kanker payudara metastasis yang bertahan lebih dari lima tahun setelah diagnosis. Hal ini menciptakan kebutuhan mendesak akan perawatan yang lebih efektif dan lebih spesifik.

"Selama lebih dari empat dekade, AstraZeneca telah berkontribusi dalam inovasi terapi kanker payudara. Kami bangga menjadi bagian dari pengembangan obat-obatan perintis yang memberi harapan baru bagi para pejuang kanker di seluruh dunia," Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia Esra Erkomay, melalui siaran pers hari Selasa (24/9).

"Dengan kampanye #AndHerTogether, perusahaan farmasi ini ingin lebih banyak perempuan di Indonesia menyadari pentingnya deteksi dini, memahami opsi pengobatan, dan mengambil langkah aktif dalam kesehatan mereka," tambahnya.

HER2 adalah protein yang mengendalikan pertumbuhan sel-sel kanker. Pasien dengan ekspresi tinggi dari HER2 diklasifikasikan sebagai HER2-positif, mewakili sekitar 15-20 persen dari semua kasus kanker payudara. Namun, sebagian besar pasien yang tidak diklasifikasikan sebagai HER2-positif sebelumnya dimasukkan dalam kategori HER2-negatif.

Perkembangan terbaru dalam penelitian medis kini menunjukkan bahwa ada subkategori baru yang dikenal sebagai HER2-Rendah, yang mencakup 60-65 persen dari pasien yang sebelumnya dianggap HER2-negatif, terlepas dari status hormon reseptornya.

HER2-Rendah merupakan tipe kanker payudara yang agresif dan cepat tumbuh. Sama seperti HER2-positif, kanker ini dapat bermetastasis atau menyebar ke organ lain, seperti otak dan tulang. Penyebaran ini mengakibatkan tantangan tambahan dalam pengobatan dan kualitas hidup pasien.

"Menyadari pentingnya edukasi publik, AstraZeneca mencanangkan kampanye ini untuk memberikan informasi yang akurat dan solusi pengobatan bagi pasien HER2-Rendah," katanya.

Prof. DR. dr. Ikhwan Rinaldi, SpPD-KHOM, M.Epid, M.Pd.Ked, FACP, FINASIM, salah satu pakar kanker terkemuka di Indonesia, membahas perkembangan pengobatan kanker payudara HER2-Rendah. Kini, pasien kanker payudara HER2-Rendah dapat diobati dengan terapi target, yaitu penggunaan konjugat obat-antibodi yang secara lebih spesifik dapat menargetkan sel-sel kanker.

"Hal ini memungkinkan pasien mendapatkan pengobatan yang lebih terarah dan efektif, serta meningkatkan harapan hidup dan kualitas hidup mereka. Salah satu inovasi terbaru adalah penggunaan obat trastuzumab deruxtecan, yang terbukti memperpanjang masa bebas penyakit hingga dua kali lipat dibandingkan dengan kemoterapi konvensional," ujarnya.

Tantangan terbesar dalam penanganan kanker payudara di Indonesia adalah rendahnya tingkat kesadaran masyarakat tentang penyakit ini, termasuk subtipe HER2-Rendah. Meskipun kampanye SADARI (Periksa Payudara Sendiri) yang digagas pemerintah sejak 2015 sudah cukup aktif, jumlah perempuan yang mendapatkan edukasi deteksi dini masih sangat terbatas. Hal ini disebabkan oleh rendahnya akses ke layanan kesehatan dan minimnya pengetahuan tentang pentingnya skrining kanker payudara secara berkala.

Woro Kurnianingrum, seorang penyintas kanker payudara HER2-Rendah dari Lovepink, berbagi pengalamannya dalam melawan penyakit ini. Ia menjalani perjalanan yang tidak mudah. Ketika pertama kali didiagnosis, saya merasa khawatir dan bingung tentang apa yang harus dilakukan.

"Namun, dengan bimbingan dokter, saya memahami pentingnya memilih terapi yang tepat dan mengikuti semua rekomendasi pengobatan. Komunikasi yang baik antara pasien dan dokter adalah kunci utama untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan menjaga kualitas hidup," ujarnya.

Woro juga menekankan pentingnya menjalani hidup sehat sebagai bagian dari upaya penyembuhan. Lovepink selalu mengingatkan teman-teman penyintas untuk menjalani pola hidup sehat. Hindari rokok, makan makanan bergizi, rutin berolahraga, dan yang terpenting, lakukan deteksi dini dengan periksa payudara sendiri secara rutin.

"Jika menemukan benjolan, jangan takut. Segera konsultasikan ke dokter, karena kanker bukan akhir dari segalanya, tetapi justru bisa menjadi awal dari hidup yang lebih baik," jelasnya.

Sebagai bagian dari kampanye #AndHerTogether, AstraZeneca akan meluncurkan berbagai aktivasi baik online maupun offline untuk menjangkau lebih banyak perempuan di seluruh Indonesia. Melalui edukasi publik, AstraZeneca berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kanker payudara HER2-Rendah dan mendorong lebih banyak perempuan untuk berkonsultasi dengan dokter sejak dini.

Dengan komitmen yang kuat, AstraZeneca terus berdedikasi untuk menghadirkan inovasi dalam pengobatan kanker payudara, menawarkan jalur pengobatan baru yang diharapkan dapat mengubah kehidupan banyak pasien.

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Haryo Brono

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.