Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Laporan IRC

Perubahan Iklim Picu Krisis Kemanusiaan pada 2023

Foto : AFP/Jorge Bernal 

Tinggalkan Rumah l Sejumlah migran asal Venezuela berjalan kaki saat tiba di Pisiga, Bolivia, pada Maret lalu. Berdasarkan laporan LSM International Rescue Committee, warga Venezuela yang meninggalkan rumah akibat konflik akan semakin memicu terjadinya krisis kemanusiaan pada 2023 mendatang. 

A   A   A   Pengaturan Font

MEXICO CITY - Perubahan iklim akan mempercepat krisis kemanusiaan di seluruh dunia pada 2023, menambah masalah yang ditimbulkan oleh konflik bersenjata dan kemerosotan ekonomi. Laporan itu diungkapkan oleh LSM International Rescue Committee (IRC) pada Rabu (14/12).

International Rescue Committee yang berbasis di New York, Amerika Serikat (AS) dan dipimpin oleh mantan politisi Inggris, David Miliband, mencatat bahwa jumlah orang yang membutuhkan bantuan kemanusiaan telah meroket dalam dekade terakhir, mendekati 339,2 juta dibandingkan 81 juta pada 2014.

Menurut catatan IRC, perubahan iklim adalah salah satu faktor utama yang mempercepat keadaan darurat kemanusiaan, terlepas dari fakta bahwa 20 negara dalam daftar pantauan daruratnya seperti Haiti dan Afghanistan, hanya berkontribusi 2 persen terhadap emisi CO2 global.

"Tahun 2022 telah menunjukkan bahwa peran perubahan iklim dalam mempercepat krisis kemanusiaan global tidak dapat disangkal lagi," ungkap laporan IRC tersebut.

Perubahan iklim ditandai dengan rekor periode hujan yang panjang yang telah membawa bencana kerawanan pangan ke Somalia dan Ethiopia, serta menewaskan ribuan orang di Pakistan.

IRC juga mencatat perlunya lebih banyak berinvestasi secara proaktif dalam pencegahan dan mitigasi perubahan iklim.

Kerawanan Pangan

Sementara itu, kerawanan pangan sudah merajalela karena meningkatnya konflik serta krisis ekonomi yang dipicu oleh invasi Russia ke Ukraina dan pandemi virus korona, kata IRC.

Selain itu, kesenjangan antara kebutuhan kemanusiaan dan pembiayaannya telah berkembang menjadi defisit global sebesar 27 miliar dollar AS per November 2022.

"Para donor gagal merespons secara proporsional," kata laporan itu. "Hasilnya adalah masyarakat yang terkena dampak krisis tidak dapat mengakses layanan yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup, pulih, dan membangun kembali."

Laporan IRC yang berjudul "Daftar Pantauan Darurat 2023", juga menyoroti bahwa jumlah orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka telah meningkat menjadi lebih dari 100 juta hari ini, naik dari 60 juta pada tahun 2014, dengan warga dari Venezuela tercatat sebagai yang terbesar yang terpaksa meninggalkan kediaman mereka.SB/ST/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top