Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perubahan Iklim Membuat Orang Lebih Mudah Marah Secara "Online"

Foto : Istimewa

Seorang petugas pemadam kebakaran berdiri di depan api pada kebakaran malam di Saumos dekat Bordeaux, Prancis barat daya, pada Senin (12/9).

A   A   A   Pengaturan Font

"Hasil kami menunjukkan bahwa jika September sangat panas, kami dapat berharap untuk melihat lebih banyak kebencian di Twitter," kata Stechemesser.

"Tetapi penelitian tidak benar-benar menunjukkan kebencian macam apa itu atau topik apa, kami belum tahu apakah kebencian yang kami amati terkait dengan masalah politik," ungkapnya.

Hubungan langsung antara panas dan kebencian online juga telah didokumentasikan di Tiongkok, di mana para peneliti menganalisis lebih dari 400 juta cuitan dari sampel 43 juta pengguna yang memposting di platform mikroblog terbesar di negara itu, Sina Weibo. Mereka menyimpulkan bahwa hari-hari dengan suhu di atas 35°Celcius, hujan, kecepatan angin yang lebih tinggi, langit mendung, dan polusi udara, semuanya membuat orang lebih pemarah saat online.

"Tentu saja orang dapat memutuskan secara sadar apakah mereka ingin bersikap baik atau tidak, tetapi kami masih menemukan Anda akan memiliki lebih banyak perilaku kebencian jika Anda menemukan diri Anda pada kisaran suhu tertentu," kata Stechemesser.

"Hal pertama yang harus dilakukan adalah membatasi pemanasan global, itulah pendekatan yang paling jelas untuk menyelesaikan ini," tutupnya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top