Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perubahan Iklim Membuat Orang Lebih Mudah Marah Secara "Online"

Foto : Istimewa

Seorang petugas pemadam kebakaran berdiri di depan api pada kebakaran malam di Saumos dekat Bordeaux, Prancis barat daya, pada Senin (12/9).

A   A   A   Pengaturan Font

Stechemesser dan peneliti lain menganalisis sampel 4 miliar cuitan antara 2014 dan 2020 dari pengguna yang berbasis di AS. Mereka menggunakan kecerdasan buatan untuk mengidentifikasi sekitar 75 juta pesan kebencian dalam bahasa Inggris, menggunakan definisi kebencian online PBB, yang mencakup diskriminasi rasial, kebencian terhadap wanita, dan homofobia. Mereka kemudian menganalisis bagaimana jumlah cuitan Twitterberubah ketika suhu lokal meningkat atau menurun.

Para peneliti menemukan bahwa ujaran kebencian online meningkat saat suhu maksimum harian naik di atas 21° Celcius, titik "merasa baik". Pesan kebencian naik sebanyak 22 persen pada hari-hari panas, dibandingkan dengan rata-rata kebencian online selama cuaca cerah. Di semua zona iklim dan kelompok sosial ekonomi di AS, ketegangan online semakin meningkat secara signifikan ketika suhu melebihi 30º Celcius. Para peneliti mengamati bahwa ujaran kebencian online meningkat sebanyak 24 persen dari titik perasaan senang, ketika suhu mencapai 42º Celcius hingga 45º Celcius di wilayah AS dengan iklim panas dan kering seperti bagian Texas, Arizona, New Mexico, dan California. Tahun lalu, sebuah studi oleh peneliti yang sama yang berfokus pada Eropa mencapai kesimpulan yang sama.

"Ketika membahas perubahan iklim, penting untuk diingat bahwa kita merasakan dampaknya di mana-mana, tidak hanya di tempat-tempat dengan bencana besar," kata Stechemesser.

"Ada tempat-tempat di mana konsekuensi sosial dari panas belum dibahas secara menyeluruh, terutama tentang bagaimana kita dapat hidup bersama sebagai masyarakat dan menangani kesejahteraan kita di masa depan," tuturnya.

Para peneliti menganalisis cuitan secara keseluruhan dan tidak melihat insiden tertentu. Itu berarti tidak ada cara untuk mengetahui apakah cuaca memperburuk ketegangan online setelah pembunuhan George Floyd pada Mei 2020, misalnya, atau menjelang serangan terhadap US Capitol pada Januari 2021. Namun, beberapa kesimpulan dapat dicapai jelang paruh waktu AS pada 8 November.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top