Peru Umumkan Darurat Nasional Saat Presiden yang Dilengserkan Dipenjara
Para pendukung mantan Presiden Pedro Castillo berdemo di Arequipa, Peru, dikelilingi oleh pasukan polisi yang kuat.
Dia juga memerintahkan Castillo untuk tetap ditahan selama 48 jam lagi.
"Cukup! Kemarahan, penghinaan dan penganiayaan berlanjut," tulis Castillo di Twitter. Dia akan mengajukan petisi kepada Komisi Hak Asasi Manusia Inter-Amerika untuk "menengahi".
Castillo, seorang mantan guru sekolah sayap kiri, berkuasa hanya 17 bulan di negara Amerika Selatan yang rentan ketidakstabilan politik dan menjadi presiden keenam dalam enam tahun.
Masa jabatannya yang singkat ditandai dengan perebutan kekuasaan dengan Kongres yang didominasi oposisi dan enam penyelidikan terhadap dirinya dan keluarganya terutama untuk korupsi.
Castillo menghadapi tawaran pemakzulan ketiganya ketika, Rabu lalu, dia mengumumkan bahwa dia membubarkan Kongres dan akan memerintah dengan keputusan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya