Peru Umumkan Darurat Nasional Saat Presiden yang Dilengserkan Dipenjara
Para pendukung mantan Presiden Pedro Castillo berdemo di Arequipa, Peru, dikelilingi oleh pasukan polisi yang kuat.
Presiden Peru yang baru, Dina Boluarte, kembali bergerak untuk meredakan ketegangan dengan menyerukan agar pemilu dimajukan, menjadi Desember 2023.
Pada Minggu, Boluarte mengatakan akan berusaha memajukan pemilu dari 2026 menjadi 2024, tetapi tidak menenangkan pendukung Castillo yang menuntut pembebasannya dan meminta digelar pemilu lebih awal.
Pekan lalu, seorang hakim memerintahkan Castillo ditahan selama tujuh hari, dan dia seharusnya dibebaskan pada Rabu.
Namun, jaksa mengajukan permintaan pada Selasa malam untuk menahannya dalam penahanan pra-sidang selama 18 bulan.
Hakim Juan Checkley pada Rabu menunda sidang atas permintaan baru tersebut sampai Kamis setelah pengacara berpendapat, mereka belum menerima semua dokumen dari jaksa penuntut umum.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya