Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Pertaruhan Reputasi Mourinho di Final Liga Eropa

Foto : Alberto PIZZOLI / AF

Roma Menghadapi Sevilla di Final Liga Eropa I Pelatih AS Roma, Jose Mourinho (kiri) memberikan instruksi kepada pemain AS Roma, Georginio Wijnaldum saat pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Eropa UEFA antara AS Roma melawan Real Sociedad, beberapa waktu lalu di Stadion Olimpico, Roma. Mourinho akan mempertaruhkan reputasinya di kompetisi Eropanya ketika Roma menghadapi Sevilla di final Liga Eropa, Kamis (1/6) dini hari WIB.

A   A   A   Pengaturan Font

Pendukung Roma telah menunggu ­sejak 2008 untuk melihat tim mereka ­meng­angkat trofi.

MILAN - Jose Mourinho akan mempertaruhkan reputasinya di kompetisi Eropanya ketika Roma menghadapi Sevilla di final Liga Eropa, Kamis (1/6) dini hari WIB. Pelatih berusia 60 tahun itu tidak pernah kalah di final kompetisi Eropa sepanjang kariernya. Mourinho mencatatkan lima kemenangan dalam lima laga final selama dua dekade terakhir.

Catatan itu menjadikannya sebagai pelatih pertama yang mencapai final kompetisi UEFA dengan empat klub berbeda. Mourinho memperkenalkan dirinya di panggung besar tahun 2003. Saat itu, dia membawa Porto ke final Piala UEFA (pendahulu Liga Europa). Tahun berikutnya dia merebut gelar pertama dari dua kemenangan di Liga Champions.

Kini 20 tahun kemudian, dia siap untuk menambah jumlah trofinya di level Eropa menjadi enam dengan menukangi Roma, yang meraih kesuksesan di Liga Konferensi Eropa tahun lalu. Klub asal Ibu Kota Italia telah menjadi tempat yang menyenangkan bagi Mourinho yang kariernya meredup dan tampak akan berakhir setelah capaian yang tidak memuaskan di Tottenham Hotspur.

"Pelatih yang lebih baik, orang yang lebih baik, DNA yang sama. DNA adalah motivasi, kebahagiaan. Hasrat untuk momen besar. Inilah perasaan yang saya coba sampaikan kepada para pemain," ujar Mourinho pekan lalu. "Saya pikir bisa menjadi lebih baik dan lebih baik dengan pengalaman. Otak akan menjadi lebih tajam dengan akumulasi pengetahuan seiring berjalannya waktu," sambungnya.

Dia pikir akan berhenti ketika kehilangan motivasi. Untung motivasi tumbuh setiap hari. Dia lebih baik sekarang. Mourinho telah menjadi pahlawan bagi para pendukung Roma setelah memenangkan trofi besar Eropa pertama untuk klub itu musim lalu. Sukses tersebut membuat pelatih veteran asal Portugal itu menangis.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top