Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Restrukturisasi Bisnis I “Capex” pada 2020–2026 Akan Capai Rp1.942 Triliun

Pertamina Siap Ekspansi Keluar

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Akuisisi blok migas di luar negeri memang harus dilakukan mengingat kondisi hulu migas di Tanah Air juga kian turun.

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) akan tetap melakukan penjualan saham atau Initial Public Offering (IPO) bagi dua anak usaha mereka. Jika restrukturisasi rampung, perusahaan energi itu akan fokus meningkatkan cadangan minyak dan gas bumi (migas) mengingat cadangan kian menipis.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengatakan IPO adalah cara perusahaan untuk mendapatkan pendanaan demi mendukung upaya restrukturisasi dan pengembangan bisnis. Adapun belanja modal atau capital expenditure (capex) Pertamina untuk enam tahun ke depan ditaksir mencapai sebesar 133 milliar dollar AS atau sekitar 1.942 triliun rupiah dengan asumsi kurs saat ini 14.602 rupiah per dollar AS.

Adapun Pertamina, terang Nicke, telah memetakan kemampuannya 47 persen (dari total capex), 15 persen itu equity financing, 10 persen project financing, 28 persen ini external fund. "External fund ini bisa dari berbagai cara bisa bonds, bisa pinjam ke perbankan dan bisa IPO," terang Nicke dalam webinar terkait Restrukturisasi: Babak Baru Pertamina sebagai Holding Migas, di Jakarta, Minggu (26/7).

Dari sejumlah opsi tadi IPO menjadi pilihan paling menguntungkan karena memiliki akses jumlah pendanaan yang luas, tidak dibatasi tenor dan pengembaliannya atau dividen lebih fleksibel. Berbeda dengan surat utang dan pinjaman ke perbankan.

Selain dibatasi tenor, pendanaan dari surat utang dan perbankan juga dibatasi oleh debt to equity ratio atau perbandingan jumlah utang dengan ekuitas perusahaan. Semakin besar utang perusahaan, semakin besar pula debt to equity ratio-nya, dan tentu akan berpengaruh ke kondisi keuangan perusahaan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top