Personel Special Response Team Bakamla Dididik Langsung Pasukan Katak TNI AL
Dokumentasi anggota Badan Keamanan Laut berlatih VBSS terhadap kapal asing yang mencurigakan di pesisir perairan Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Selasa (20/4/2021).
Foto: ANTARA/Adwit B PramonoJAKARTA - Personel Special Response Team (SRT) Bakamla dididik langsung Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL. Begitu keterangan yang disampaikan Kasubdit Dukungan Latihan Bakamla Kolonel Bakamla Ade Prasetia.
Dalam keterangannya yang diterima Koran Jakarta, Kamis (30/9), Kolonel Bakamla Ade Prasetia mengatakan, untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan profesionalisme personel Special Response Team (SRT) Bakamla dalam menjalankan tugas mengamankan laut Indonesia dari ancaman yang semakin komplek. Direktorat Latihan Bakamla menggelar latihan pengawakan RHIB dan VBSS.
"Latihan ini diikuti 9 personel SRT di Satkopaska Koarmada 1, Pondok Dayung, Jakarta," kata Kolonel Bakamla Ade Prasetia.
Menurut Kolonel Ade, pelatihan ini merupakan sebuah peluang yang baik bagi personel SRT Bakamla. Karena instruktur yang dihadirkan dari pakar dalam bidangnya yakni Kopaska. Karena itu, ia mengharapkan seluruh personel SRT dapat memahami seluruh materi yang diberikan dan mengikuti seluruh instruksi dari pelatih pada saat melaksanakan praktik.
"Kepada peserta latihan perhatikan keamanan dan keselamatan, patuhi semua arahan yang disampaikan oleh Instruktur, jaga kekompakan dan laksanakan standar operasional dan prosedur (SOP) dalam kegiatan agar tercipta zero Accident," kata Ade Prasetia.
Ditambahkannya, kegiatan ini difasilitasi Satkopaska Koarmada I. Materi yang diberikan pun cukup menantang mulai dari materi pengenalan senjata, pengenalan RHIB dan latihan menembak. Juga diberikan materi latihan manuver RHIB, latihan manuver RHIB mendekati kapal target, menembak dari RHIB, Latihan Close Quarter Battle (CQB) dan Latihan Vessel Board Search And Seizure (VBSS).
"Jenis senjata bantuan (senban) yang dipakai latihan yaitu GPMG (General Prupose Mesin Gun) kaliber 7,62 mm dan Minimi 5,56 mm, Senapan HK (Heckler dan Koch) 416, HK (Heckler and Koch) 417, Tanfogliotar, dan senjata pendek CZ Scorpion, Sig Sauer, Glock, kemudian USP dan Bareta APX.
Latihan ini akan diselenggarakan selama 9 hari, yaitu dari 27 September sampai dengan 5 Oktober 2021 dan hadir sebagai instruktur anggota Kopaska serta Bakamla," katanya.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Agus Supriyatna
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Dorong Industrialisasi di Wilayah Transmigrasi, Kementrans Jajaki Skema Kerja Sama Alternatif
- 2 Tak Sekadar Relaksasi, Ini 7 Manfaat Luar Biasa Terapi Spa untuk Kesehatan
- 3 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 4 Industri Kosmetik Nasional Sedang 'Glowing', tapi Masyarakat Perlu Waspada
- 5 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
Berita Terkini
- Menko PMK Pimpin Pengambilan Sumpah Jabatan Pimpinan Tinggi Madya
- Perang Hibrida Russia Sangat Berbahaya
- Beras Program SPHP 50 Kilogram Hanya untuk Wilayah 3TP
- Penurunan Ekonomi Tidak Menghalangi Orang Tiongkok Lakukan Perjalanan Libur Tahun Baru Imlek
- Ayo Segera Diborong, Otobiografi Paus Fransiskus Telah Beredar di Toko-toko Buku