Permintaan ChatGPT di Google Mencapai Rekor Tertinggi dengan Dominasi Pengguna Tiongkok

BEIJING - Alat kecerdasan buatan berbasis teks ChatGPT baru-baru ini dilaporkan mengalami peningkatan permintaan,didorong oleh kemampuan untuk menghasilkan tanggapan seperti manusia saat melakukan tugas pemrosesan bahasa alami. Alat yang dikembangkan oleh OpenAI tersebut telah membuat gebrakan secara global, dengan wilayah tertentu yang memimpin permintaan ChatGPT.

Dilaporkan oleh Finbold, data menunjukkan pencarian Google global untuk kata 'ChatGPT' telah melonjak hingga mencapai skor popularitas 92 pada 13 Januari. Skor tersebut memuncak pada 100 untuk pekan yang berakhir 11 Januari. Sebelumnya, skor hanya kurang dari 1 per 30 November 2022, saat alat diluncurkan.

Mengenai perincian regional, Tiongkokmenempati peringkat teratas dengan skor puncak 100 pada 13 Januari, diikuti oleh Nepal di skor 35, sedangkan Norwegia di peringkat ketiga dengan skor 28. Dengan skor 27, Singapura berada di peringkat keempat, sedangkan Israel di peringkat kelima dengan skor 26. Sedangkan Amerika Serikat (AS), gagal tampil di antara negara-negara yang mencatat peningkatan permintaan untuk ChatGPT.

Menurut Finbold, permintaan yang meroket untuk ChatGPT karena fungsinya, yang hadir dengan respons canggih dan kreatif yang telah menaungi chatbot AI sebelumnya.

"Platform ini menonjol karena beberapa faktor, seperti kemampuannya untuk memahami dan memberikan umpan balik tentang beragam masukan manusia yang telah mengangkat ChatGPT untuk menangani berbagai tugas, seperti menulis kode, membuat konten, dan lain-lain," tulis media yang berspesialisasi tentang saham, mata uang kripto, dan perbankan ino.

Alat ini, lanjutnya, juga dapat dimanfaatkan di pasar keuangan untuk tugas-tugas seperti menawarkan wawasan perdagangan.

"Sejalan dengan itu, alat ini juga dapat digunakan untuk menawarkan kemungkinan proyeksi harga berbagai aset keuangan seperti saham dan mata uang kripto seperti Bitcoin (BTC)," ujarnya.

Selain itu, alat ini menjanjikan kemampuan beradaptasi yang tinggi untuk melayani berbagai industri, menawarkan fitur serbaguna untuk dimanfaatkan oleh bisnis. Pendekatan ini didukung oleh pengembang yang berkomitmen untuk merilis pembaruan rutin yang berfokus pada akurasi keluaran, sedangkan sifat open-source memungkinkan integrasi ke dalam platform yang berbeda.

Permintaan untuk ChatGPT menunjuk ke beberapa faktor, seperti preferensi massa untuk pertanyaan dan jawaban dibandingkan dengan permintaan mesin pencari biasa.

Menariknya, kesuksesan awal ChatGPT membangkitkan sektor teknologi pada saat sebagian besar perusahaan mengumumkan langkah-langkah restrukturisasi seperti penerapan PHK massal.Alat ini menyoroti sifat inovatif dari sektor teknologi dengan dukungan berkelanjutan dari entitas mapan seperti Microsoft.

Selain itu, pertumbuhan ChatGPT telah menghasilkan pengembang alat AI generatif yang mempertimbangkan elemen monetisasi. Tim OpenAI telah mengedepankan rencana monetisasi untuk meningkatkan dan memelihara layanan. Sudah, platform memiliki daftar tunggu untuk pengguna yang ingin memanfaatkan fitur profesional.

Dengan pembicaraan tentang memonetisasi alat, belum ditentukan apakah versi saat ini akan tetap gratis karena sedang dalam tahap percobaan. Khususnya, kemungkinan monetisasi kemungkinan besar akan memengaruhi popularitas dan basis pengguna.

Dari data tersebut, Tiongkokmemimpin dalam permintaan ChatGPT meskipun ada laporan yang menunjukkan raksasa teknologi lokal telah menyatakan penolakan terhadap alat tersebut.Di baris ini, raksasa media sosial Tencent memilih untuk menghapus program terkait ChatGPT dari platform WeChat.Perlu dicatat ChatGPT belum tersedia secara resmi di negara ini.

Oleh karena itu, tingginya permintaan di negara tersebut dapat dikaitkan dengan berbagai faktor seperti pengguna yang memilih untuk memanfaatkan Virtual Private Networks (VPN). Pada saat yang sama, pengguna cenderung membuat situs cermin untuk mengakses alat tersebut. Secara umum, ada kemungkinan raksasa teknologi Tiongkoklokal akan meluncurkan produk serupa.

Terlepas dari keberhasilan awal ChatGPT, teknologi ini masih perlu mengatasi beberapa hambatan dalam perjalanannya menuju pertumbuhan dan adopsi. Misalnya, ChatGPT membutuhkan lebih banyak informasi tentang peristiwa terkini karena pengetahuannya terbatas hingga tahun 2021. Akibatnya, mesin pencari lebih unggul dalam kemampuan untuk menawarkan informasi waktu nyata.

Meskipun ChatGPT memenangkan ukuran pasar chatbot AI, alat tersebut kemungkinan akan menghadapi persaingan yang tangguh di masa mendatang. Dalam hal ini, kemungkinan persaingan dapat muncul dari entitas seperti Google, mesin pencari terkemuka. Khususnya, Google memiliki tim AI yang luas yang dapat mengembangkan alternatif.

Sementara itu, kritik terhadap alat tersebut telah menimbulkan pertanyaan etis atas kemampuannya untuk menangani tugas tertentu. Kekhawatiran tersebut muncul dari kalangan akademisi terkait kemungkinan mahasiswa menggunakan alat tersebut untuk menulis tugas. Namun, sangat penting untuk dicatat bahwa kekhawatiran tersebut telah dikaitkan dengan model bahasa sebelumnya.