Rabu, 13 Nov 2024, 00:00 WIB

Perluas Peran Bulog Serap Produksi Susu Peternak

Peternak Sapi

Foto: antara

Pemerintah perlu mengoptimalkan peran Bulog mengatur distribusi susu sapi hasil produksi peternak lokal.

JAKARTA – DPR RI mendorong pemerintah memaksimalkan peran Bulog untuk mengatasi masalah yang dialami peternak, termasuk sapi perah. Adapun peternak di sejumlah daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur putus asa karena hasil susu sapi perahnya tidak dapat terserap maksimal. 

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman, berharap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto lebih memaksimalkan peran Bulog untuk mengatur distribusi susu hasil peternak. Alex menyayangkan aksi protes dengan dibuangnya 50 ribu liter susu di sejumlah daerah.

"Nah, ini kan menjadi anomali ya.Istilahnya ya agak unik, kalau seandainya di mana sekarang ini mau melakukan pendistribusian susu gratis, tapi ada para peternak susu sapi perah yang membuang susunya," ujar Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini di Jakarta, Selasa (12/11).

Lebih lanjut, Alex mendorong pemerintah merangkul para peternak sapi lokal melalui Bulog. Dia pun meminta pemerintah mengembalikan fungsi Bulog untuk mengurus logistik.

"Nah di dalam berapa kali rapat, kita Komisi IV di kesimpulannya juga sangat berharap agar Badan Urusan Logistik itu dikembalikan ke fungsi awalnya," imbuh Alex.

Sebelumnya, media sosial diramaikan dengan aksi protes peternak sapi perah yang membuang hasil produksi susu sapi. Protes ini tak lain karena susu hasil produksi tersebut ditolak oleh Industri Pengolah Susu (IPS). Hasil produksi para peternak lokal yang seharusnya dimanfaatkan industri besar malah tidak diterima.

Di Pasuruan, Jawa Timur, terlihat sebuah video yang membuang susu ke sebuah rerumputan dan ilalang. Dalam video itu terlihat susu yang mengalir deras dari selang yang berukuran cukup besar.

Hal serupa terjadi di Boyolali, Jawa Tengah, para pengepul dan peternak susu sapi menggelar protes di sejumlah titik, di antaranya yakni dengan aksi mandi susu.

Anggota Komisi IV DPR RI, Riyono, meminta Kementerian Pertanian (Kementan) dan pihak terkait memahami secara mendalam visi ekonomi kerakyatan Presiden Prabowo Subianto.

Menurut politisi Fraksi PKS ini, pemerintah harus memiliki formula agar para peternak sapi dapat meraih keuntungan dari hasil produksinya. “Beli susu dengan harga yang menguntungkan bagi peternak. Kementan perlu berkoordinasi dengan pemerintah provinsi untuk mencari solusi,” tambah Riyono.

Dia berharap ke depan tidak ada lagi peternak yang mengeluhkan hasil ternaknya, dan pemerintah mampu mendorong kemajuan perekonomian nasional sesuai visi misi Presiden Prabowo. “Impor bukan pilihan yang baik dan tidak berpihak kepada produk dalam negeri,” ucapnya.

Ubah Aturan

Sementara itu, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, berhasil mempertemukan peternak sapi perah, pengepul, dan industri pengolahan susu. Dalam mediasi tersebut, semua pihak yang terlibat bersepakat untuk bekerja sama agar produksi susu dalam negeri dapat terserap.

"Sebagai langkah konkret, Kementan akan mengubah regulasi untuk mewajibkan industri susu menyerap susu dari peternak lokal," ucap Mentan Amran, Senin (11/11).

Dengan adanya kebijakan ini, industri pengolahan susu nasional harus bisa menyerap semua susu peternak, kecuali susu memang mengalami kerusakan. Mentan Amran meyakini kebijakan ini akan berdampak pada meningkatnya gairah para peternak sapi perah dalam berproduksi.

“Kami harapkan industri bersama pemerintah turun tangan untuk membina para peternak dan membantu meningkatkan kualitas susu dalam negeri. Ini sesuai dengan visi Presiden Prabowo Subianto yang meminta pemerintah untuk hadir di tengah, industri dan peternak harus bisa tumbuh bersama,” jelas Mentan. ers/E-10

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Tag Terkait:

Bagikan: