![Perlu Terobosan Besar Atasi Kelangkaan Kedelai](https://koran-jakarta.com/images/article/perlu-terobosan-besar-atasi-kelangkaan-kedelai-220223004019.jpg)
Perlu Terobosan Besar Atasi Kelangkaan Kedelai
![Perlu Terobosan Besar Atasi Kelangkaan Kedelai](https://koran-jakarta.com/images/article/perlu-terobosan-besar-atasi-kelangkaan-kedelai-220223004019.jpg)
KETUA BADAN PANGAN NASIONAL HARUS SELEVEL MENTERI KOORDINATOR I Kehadiran Badan Pangan Nasional yang pimpinannya baru dilantik diharapkan menjadi solusi bagi karut marutnya tata kelola pangan seperti kedelai yang terjadi saat ini. Harapan itu bisa terwujud jika Kepala Badan Pangan Nasional posisinya setara dengan Menteri Koordinator.
Pemerintah harus mengemis utang 14 miliar dollar AS dan digunakan secara boros sehingga negara akan mati perlahan. Untuk makan saja harus membeli dari luar negeri dan itu pun dibayar menggunakan devisa dari utang.
Guru Besar Ekonomi Pertanian UGM, Masyhuri, saat diminta pandangannya mengatakan negeri Nusantara diberi kesuburan dan curah hujan tinggi, tetapi tidak dioptimalkan dengan menanam komoditas yang sangat dibutuhkan dalam negeri, sehingga akhirnya tidak berdaya setelah komoditas impor mengalami gangguan produksi atau distribusi.
Di tengah kesulitan keuangan, ratusan triliun utang negara tidak ditagih padahal kalau ditagih bisa digunakan untuk bercocok tanam dan buat modal untuk makan. Satgas Penagihan Piutang Negara BLBI tidak ada gaungnya karena penegakan hukum tidak dijalankan secara adil.
Masalah mendasar seperti itu yang tidak diselesaikan secara holistik dan tuntas. Penagihan piutang tidak digenjot, tapi malah mau menaikkan tarif pajak yang menyasar masyarakat ekonomi bawah sehingga makin memperumit masalah.
Perlunya Badan Pangan diberi kewenangan yang luas dan koordinatif karena tidak menutup kemungkinan harga kedelai dunia bisa terus meroket jika terjadi persaingan permintaan dan masih ada masalah logistik khususnya pengapalan. Sebab itu, pemerintah jangan terlalu bergantung pada pedagang dan pengusaha.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya