Perkuat Inovasi, BRIN Gaet Jepang dalam Riset Pemanfaatan Data Spasial Berbasis Radar
Kepala Pusat Riset Geoinformatika BRIN M. Rokhis (kiri).
Foto: ANTARA/HO-BRINJakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjalin kerja sama dengan Muroran Institute of Technology Jepang dalam bidang pemanfaatan data spasial berbasis Synthetic Aperture Radar (SAR).
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu, BRIN dan Muroran Institute of Technology Jepang sepakat untuk meningkatkan dan memperkuat riset kolaborasi pada pemanfaatan SAR untuk pemantauan gambut dan pengembangan Ground-based SAR.
Kerja sama ini juga mencakup pertukaran data dan informasi teknis, penyelenggaraan seminar, lokakarya dan simposium, peningkatan kapasitas SDM, serta publikasi bersama.
"BRIN selama ini telah memanfaatkan data SAR, terutama yang berbasis satelit penginderaan jauh untuk berbagai kebutuhan. Misalnya, untuk mendeteksi adanya deformasi pesisir dan pemantauan fase pertumbuhan padi," kata Kepala Pusat Riset Geoinformatika BRIN Rokhis Komarudin.
Ia menjelaskan, selama ini BRIN telah berkolaborasi dengan berbagai institusi Jepang dalam pemanfaatan data SAR salah satunya lembaga Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) dalam pemanfaatan data satelit ALOS yang berbasis radar.
Sementara itu, Kepala Organisasi Riset Elektronika dan Informatika BRIN Budi Prawara mengatakan, kerja sama ini merupakan lanjutan dari kolaborasi sebelumnya.
"BRIN telah mengembangkan berbagai aplikasi berbasis data satelit penginderaan jauh, antara lain digunakan untuk pemantauan fase pertumbuhan vegetasi, mulai dari fase penanaman hingga panen," ujarnya.
Diketahui, SAR merupakan suatu sensor yang digunakan di beragam peralatan untuk pengambilan data spasial. Sensor tersebut dapat diletakkan pada satelit yang berbasis teknologi luar angkasa maupun berbasis darat dengan menggunakan pesawat tanpa awak.
Penggunaan SAR disebut memiliki kelebihan dibandingkan dengan sensor optik pada satelit. Data yang dihasilkan SAR bukan hanya beresolusi tinggi melainkan juga tidak terpengaruh cahaya matahari dan awan.
Selain itu, SAR juga dapat mendeteksi adanya perubahan tanah seperti pergerakan atau penurunan permukaan, sehingga SAR cocok digunakan untuk mendeteksi adanya tanah longsor di suatu wilayah.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 2 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 3 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 4 Sabtu, Harga Pangan Mayoritas Turun, Daging Sapi Rp131.990 per Kg
- 5 Desa-desa di Indonesia Diminta Kembangkan Potensi Lokal