![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Perkembangan Energi Terbarukan, Kereta Hidrogen Pertama di Dunia Beroperasi
Foto: istimewaKetika dunia mengalami gegap gempita menyambut kendaraan listrik, khususnya mobil listrik, ternyata ada salah satu sumber energi yang membayangi dan bisa saja menyalip di masa depan. Sumber energi tersebut adalah hidrogen.
Melansir AFP, hidrogen merupakan energi di masa depan yang bisa menjadi bahan bakar untuk kereta api, pesawat terbang, mobil, truk, atau bahkan untuk pabrik. Pemanfaatan hidrogen sebagai bahan bakar ini dinilai ramah lingkungan karena sangat rendah emisi.
Untuk itu, kendaraan yang sudah mencapai modifikasi sempurna adalah kereta. Kereta yang selama ini telah dipakai oleh masyarakat luas untuk mobilitas perpindahan tempat, kini bisa lebih ramah lingkungan. Salah satunya kereta yang telah bisa beroperasi berasal dari Perancis.
Jadi, kereta hidrogen buatan Perancis ini telah menempuh rute perjalanan pertamanya dari stasiun Bremervörde di Niedersachsen yang merupakan negara bagian Jerman, pada hari Senin (17/09). Perlu diketahui, ini merupakan terobosan pertama di dunia teknologi transportasi.
Sementara itu, dua mesin Coradia iLint akan menggantikan kereta diesel pada rute 100 kilometer yang menghubungkan dua kota di Jerman yaitu, Cuxhaven dan Buxtehude, dengan 14 kereta hidrogen lainnya yang akan diterapkan di seluruh negara bagian pada tahun 2021. Terdapat mesin tipe baru diproduksi oleh perusahaan Perancis Alstom.
"Kereta hidrogen pertama di dunia memasuki layanan komersial dan siap untuk produksi berseri," kata CEO Alstom Henri Poupart-Lafarge saat upacara peresmian di Bremervörde, yang akan berfungsi sebagai tempat pengisian bahan bakar.
Kereta api dengan tenaga baru ini membawa tangki hidrogen dan sel bahan bakar di atas atap, dan menghasilkan listrik dengan menggabungkan hidrogen dan oksigen. Kelebihan energi disimpan dalam baterai ion lithium. Mesin dapat menempuh jarak sekitar 1.000 kilometer tanpa pengisian bahan bakar dan mencapai kecepatan maksimum 140 kilometer per jam, mirip dengan kereta diesel.
Berita Trending
- 1 Inter Milan Bidik Puncak Klasemen Serie A
- 2 Di Forum Dunia, Presiden Prabowo Akui Tingkat Korupsi Indonesia Mengkhawatirkan
- 3 Polda Kalimantan Tengah Proses Oknum Polisi dalam Kasus Penipuan Pangkalan Gas Elpiji
- 4 Program KPBU dan Investasi Terus Berjalan Bangun Kota Nusantara
- 5 India Incar Kesepakatan Penjualan Misil dengan Filipina Tahun Ini
Berita Terkini
-
ToT, AS akan Bantu Merancang Reaktor Nuklir untuk India
-
Kemenperin: Yakin Saja, Penggunaan Energi Ramah Lingkungan Jauh Lebih Hemat dibanding Fosil
-
Laudato Si’ di Indonesia: Menelusuri Akar Masalah Kerusakan Lingkungan dan Dampaknya Bagi Para Pengungsi
-
Drone Berhulu Ledak Hantam Pelindung Radiasi PLTN Chernobyl, Ukraina Tuding Russia
-
Presiden Targetkan 6 Juta Siswa Sudah Terima Program MBG Akhir Juli 2025