Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PERADA

Perjuangan Wanita Menentang Eksploitasi Tambang

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Sepanjang konflik sosial terkait tambang, persoalan tak mudah usai walaupun pertambangan telah dicabut hak operasinya. Warga desa yang pro tambang dan warga antitambang tidak kembali harmonis. Ia akan menjadi konflik saat ada faktor penyebab sepele.

Jika ditelusuri lebih jauh, ketidakpatuhan korporasi tambang terhadap aturan akibat kurang tegasnya pemerintah memeriksa kelayakan proses penambangan dan menindak para korporasi yang tak mereklamasi. Ambisi para pengusaha tambang juga didukung kesepakatan global tentang rencana kawasan pertambangan yang makin luas.

Buku ini menjelaskan, perjuangan perempuan bergerak menggunakan identitas agama dan etnisitas. Misalnya, perempuan adat Molo, NTT, melawan perusahaan marmer PT Goldman Enviromental Prize yang dipelopori Mama Aleta Baun. Caranya menenun di area tambang. Kaum perempuan NTT kadang juga memprotes dengan cara mengadakan Misa di lokasi tambang bersama LSM Aliansi Rakyat Peduli Lingkungan (hlm 22).

Walau akhirnya pengalaman masyarakat di dua desa lokasi studi yang berkonflik dengan korporasi tambang bisa menghentikan operasi tambang, hal itu bukan suatu kemenangan atas pengakuan kerentanan lingkungan hidup.

Operasi tambang berhenti karena korporasi ingin melindungi kerugian kapitalnya. Kendatipun perlawanan perempuan tidak sefrontal kaum pria, perjuangan mereka terbukti efektif. Mereka berjuang dengan cara khas wanita.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top