Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PERADA

Perjuangan Wanita Menentang Eksploitasi Tambang

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Sebenarnya, selain eksploitasi batu bara yang jumlahnya tertinggi, buku ini mencatat enam eksploitasi alam yang meliputi bauksit, nikel, emas, perak, granit, pasir besi, dan sebagainya. Korporasi tambang tentu mendulang banyak keuntungan. Hal ini berbeda dengan masyarakat sekitar yang sebagian besar dirugikan akibat ekosistem lingkungan jadi rusak parah.

Buku ini fokus pada gerakan perempuan yang menentang korporasi pertambangan di Desa Penago Baru, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu dan Desa Praikaroku Jangga, Kabupaten Sumba Tengah NTT. Selama ini gerakan perempuan dalam konteks tersebut tidak tampak. Suara mereka tidak memiliki saluran ekspresi.

Dengan menerapkan etnografi feminis, tuturan perempuan berdasarkan pengalamannya sebagai situated knowledge. "Keterlibatan perempuan dalam perlawanan eksploitasi tambang bermotif mempertahankan kelestarian lingkungan di desanya, adat, identitas desa, serta kehidupan sekitar," (hlm 9).

Hasil riset di dua desa tersebut menunjukkan, beberapa fakta bahwa perempuan sebenarnya sejak awal ikut berjuang bersama kaum laki-laki. Begitu kaum pria banyak dikriminalisasi, perjuangan perempuan terus berjalan dan mulai tampak di permukaan. Pertambangan selalu kebetulan berada di daerah miskin (hlm 11).

Baca Juga :
Bonus Thomas Cup

Korporasi biasanya pegang surat Izin Usaha Produksi. Surat-surat itu oleh otoritas desa dan kabupaten dipergunakan untuk meredam gejolak masyarakat. Korporasi juga menggunakan sebagian warga desa untuk membantu proyek tambang dengan iming-iming upah besar. Warga yang masuk korporasi kemudian menjadi benteng perlawanan terhadap warga yang tak setuju.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top