
Peristiwa Coral Bleaching Keempat
Foto: afp/ DAVID GRAYPemanasan air laut oleh perubahan iklim telah menyebabkan terjadinya pemutihan karang masal hingga berkali-kali. Menurut laporan para ilmuwan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) pada April 2024, dunia saat ini tengah mengalami peristiwa pemutihan karang global (global coral bleaching) keempat.
Foto: afp/ DAVID GRAY
Menurut lembaga tersebut pada tahun ini merupakan peristiwa pemutihan karang global keempat yang tercatat dan yang kedua dalam 10 tahun terakhir. Tekanan panas akibat pemutihan, sebagaimana dipantau dan diprediksi dari jarak jauh oleh Coral Reef Watch (CRW) NOAA, telah dan terus terjadi di seluruh cekungan Samudra Atlantik, Pasifik, dan Hindia.
Pemantauan tekanan panas CRW didasarkan pada data suhu permukaan laut, yang dari tahun 1985 hingga saat ini, dari gabungan satelit NOAA dan mitra. Dari hasil pengamatan itu peta menunjukkan peta Area Maksimum Peringatan Pemutihan Karang dari satelit global beresolusi 5 km NOAA Coral Reef Watch, untuk 1 Januari 2023 hingga 10 April 2024.
Foto: Dr. Douglas Fenner/National Marine
Dari gambar satelit dari seluruh dunia mengalami tekanan panas laut tingkat tinggi (Tingkat Peringatan Pemutihan 2-5). Kondisi ini dapat menyebabkan pemutihan dan kematian karang di seluruh terumbu dunia.
“Dari Februari 2023 hingga April 2024, pemutihan karang yang signifikan telah didokumentasikan di Belahan Bumi Utara dan Selatan di setiap cekungan samudra utama,” kata Derek Manzello, Ph.D., koordinator NOAA CRW dikutip dari laman lembaga ini. hay
Berita Trending
- 1 Kemenag: Kuota 1.838 Jemaah Haji Khusus Belum Terisi
- 2 Kabupaten Meranti mulai laksanakan Program Makan Bergizi Gratis
- 3 Pram-Rano Akan Disambut dengan Nuansa Betawi oleh Pemprov DKI
- 4 Klasemen Liga 1 Setelah Laga-laga Terakhir Putaran ke-23
- 5 Dirut BPJS: Syarat Kepesertaan JKN Bukan untuk Mempersulit Jemaah Haji