Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Festival Erau

Perhelatan Kearifan Lokal Menjadi Budaya Internasional

Foto : dok Festival Erau

Dinyalakannya brong oleh Sultan Kutai, Gubernur Kaltim, dan Bupati Kutai menandai dibukanya gelaran Festival Erau.

A   A   A   Pengaturan Font

Seiring perjalanan waktu, Kesultanan Kutai kemudian bergabung dalam wilayah Republik Indonesia. Sampai 1960, Kutai berstatus daerah istimewa dengan Sultan sebagai kepala daerah. Setelahnya, status Kutai beralih menjadi kabupaten dan kepala pemerintahan dipegang bupati. Peralihan ini menjadi penanda berakhirnya era Kesultanan Kutai yang telah berdiri selama lebih dari 7 abad. Meski demikian, Erau sebagai salah satu peninggalan budaya dari Kesultanan Kutai tetap bertahan.

Erau yang dilangsungkan menurut tata cara Kesultanan Kutai terakhir kali diadakan pada 1965. Kemudian, atas inisiatif pemerintah daerah dan izin dari pihak Kesultanan, tradisi ini mulai dihidupkan kembali pada 1971. Hanya saja, penyelenggaraannya tidak satu tahun sekali melainkan dua tahunan dan dengan beberapa persyaratan. Sejak saat itulah pelaksanaan Erau menjadi ajang pelestarian budaya warisan Kesultanan Kutai dan berbagai etnis yang hidup di dalamnya.

Erau dilangsungkan bertepatan dengan hari jadi Kota Tenggarong, yaitu setiap 29 September. Tetapi, sejak 2010, pelaksanaan festival ini dimajukan menjadi Juli karena menyesuaikan dengan musim liburan sehingga lebih banyak wisatawan yang datang. Festival ini dimeriahkan beraneka kesenian, upacara adat dari Suku-suku Dayak, dan lomba olahraga ketangkasan tradisional.

Pada 2013 menjadi penanda era baru dari pelestarian budaya warisan Kukar. Untuk pertama kalinya, Erau disandingkan dengan perhelatan budaya tradisional dari berbagai negara. Dalam perhelatan bernama Erau International Folklore and Art Festival (EIFAF), berbagai kesenian dan tradisi di lingkup Kesultanan Kutai bersanding dengan warisan budaya dunia dari berbagai bangsa di penjuru dunia.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top