
Perguruan Tinggi Swasta Harus Wadahi Pertukaran Mahasiswa
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemendikbud, Paristiyanti Nurwardani.
Foto: IstimewaJAKARTA - Pergurian tinggi termasuk perguruan tinggi swasta (PTS) harus memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan soft skill mahasiswa. PTS harus juga terlibat dalam program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) sebagai salah satu dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
"PTS yang telah ikut sosialisasi terlibat aktif dalam program PMM yang akan memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan soft skill mahasiswa terutama terkait komunikasi, kolaborasi, compassion, dan lain-lain," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemendikbud, Paristiyanti Nurwardani, kepada media, di Jakarta, Kamis (15/4).
Paris mengatakan pihaknya telah menggelar sosialisasi secara daring bagi PTS untuk mejelaskan berbagai hal mengenai program PMM. Program tersebut sebelumnya bernama Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara-Sistem Alih Kredit dengan Teknologi Informasi (Permata Sakti).
"Pada tahun ini, program Permata Sakti secara formal masuk dalam salah satu aktivitas program MBKM serta mendapatkan dukungan pendanaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP)," jelasnya.
Lebih jauh, Paris menjelaskan Indonesia meruapakan negara dengan kekayaan budaya yang luar biasa. Menurutnya, toleransi akan keberagaman jadi salah satu hal penting yang harus dipelihara dan dirawat eksistensinya terutama pada generasi muda.
Dia menambahkan upaya untuk menumbuhkembangan toleransi pada mahasiswa melalui penciptaan ruang jumpa. Dengan begitu para mahasiswa bisa saling mengenal dan belajar satu sama lain.
"Ruang perjumpaan inilah yang coba diimplementasikan oleh Kemendikbud melalui program Pertukaran Mahasiswa Merdeka," ucapnya.
Paris menekankan PMM mengusung konsep baru dalam pelaksanaanya, seperti adanya kegiatan sosial kemasyarakatan melalui Modul Nusantar yang terdiri dari empat (4) kegiatan, yakni kebinekaan, inspirasi, refleksi dan kontribusi sosial. Melalui modul ini mahasiswa akan mendapatkan kesempatan untuk ikut terlibat dalam berbagai kegiatan.
"Modul Nusantara yang tujuanya adalah memberikan pemahaman dan manfaat agar mahasiswa agar memahami arti keberagaman dan suasana yang berbeda dari tempat asalnya atau disebut dengan sebutan mahasiswa Pancasila," katanya.
Paris berharap program ini dapat meningkatkan interaksi antar mahasiswa dan dosen dengan masyarakat di perguruan tinggi tujuan yang memiliki keberagaman suku, ras dan agama. Hasilnya adalah menumbuhkan semangat toleransi dan saling menghargai, meningkatan nilai persatuan, dan nasionalisme yang dipupuk khususnya di perguruan tinggi.
"Kegiatan Pertukaran Mahasiswa Merdeka ini juga tidak hanya akan bermakna pengalaman bagi mahasiswa tapi juga setara dengan konversi 20 SKS," tandasnya.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Muhamad Ma'rup
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Cegah Tawuran dan Perang Sarung, Satpol PP Surabaya Gencarkan Patroli di Bulan Ramadan
- 2 AWS Dorong Inovasi Melalui Pendidikan Berbasis STEAM
- 3 Persija Jakarta Kini Fokus Laga Lawan PSM Makassar
- 4 Harimau Memangsa Hewan Ternak Warga Mukomuko Bengkulu
- 5 Penemuan Fosil Purba di Tiongkok Mengubah Sejarah Evolusi Burung
Berita Terkini
-
Presiden Prabowo Minta Harga Sembako Diturunkan, Harus Lebih Rendah daripada Ramadan Tahun Lalu
-
MK Bakal Putuskan 40 Perkara Sengketa Pilkada pada Senin Depan
-
Yusril Sebut Efisiensi Anggaran Dilakukan karena 30 Persen APBD Bocor dan Tidak Dapat Dipertanggungjawabkan
-
Pasukan Oranye Menanti Realisasi Janji Pram-Doel
-
Media Berperan Kunci saat Pemilu