![Perguruan Tinggi Harus Jadi Pusat Inovasi Entaskan Stunting](https://koran-jakarta.com/images/article/perguruan-tinggi-harus-jadi-pusat-inovasi-entaskan-stunting-231130224005.jpg)
Perguruan Tinggi Harus Jadi Pusat Inovasi Entaskan "Stunting"
![Perguruan Tinggi Harus Jadi Pusat Inovasi Entaskan Stunting](https://koran-jakarta.com/images/article/perguruan-tinggi-harus-jadi-pusat-inovasi-entaskan-stunting-231130224005.jpg)
Tangkapan layar - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Bonivasius Prasetya Ichtiarto dalam siniar tentang hasil pendampingan perguruan tinggi kepada kabupaten/kota dalam program stunting, diikuti di Jakarta, pada Kamis (30/11).
BKKBN berharap perguruan tinggi menjadi pusat terciptanya inovasi pengentasan "stunting".
JAKARTA - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto menyatakan perguruan tinggi diharapkan agar menjadi pusat inovasi untuk mengentaskan stunting.
"Perguruan tinggi adalah pusat terciptanya inovasi. Masalah stunting bukan hanya dari satu sisi, tetapi dari berbagai macam disiplin ilmu, sehingga perlu kerja sama berkelanjutan dari berbagai perguruan tinggi di berbagai disiplin ilmu, karena ini tidak hanya masalah kesehatan, tetapi psikologi juga ada di sana," kata Bonivasius dalam siniar yang diikuti di Jakarta, Kamis (30/11).
BKKBN menggelar seminar hasil pendampingan perguruan tinggi kepada kabupaten/kota dalam rangka percepatan penurunan stunting secara daring untuk mendorong kerja sama dan kontribusi melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi.
"Pendampingan kabupaten/kota oleh perguruan tinggi dilakukan sejak tahun 2022, dan sudah ada di 34 provinsi dengan 317 kabupaten/kota yang sudah didampingi," ucap Boni.
Dari hasil pendampingan yang sudah dilakukan oleh perguruan tinggi tersebut, dihasilkan rekomendasi kebijakan berdasarkan kewilayahan, yang dikelompokkan per pulau-pulau besar mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, hingga Papua.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya