Pergantian Presiden Tidak Pengaruhi Pembangunan IKN
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Nusantara, Agung Wicaksono, mengatakan IKN bukan hanya sekadar keputusan seorang Presiden Joko Widodo (Jokowi) semata, karena sejak era Presiden Soekarno pun telah mempunyai visi untuk memindahkan Ibu Kota ke Kalimantan.
Menurut Nazar, sejarah Republik Indonesia telah menunjukkan sejak founding fathers sudah membayangkan Ibu Kota baru menggantikan Jakarta yang saat ini sudah sukses dimulai oleh Presiden Jokowi.
"Saat ini sedang berlangsung proses demokrasi di parlemen terkait revisi UU IKN. Tapi, soal Ibu Kota baru semestinya tidak jadi konsumsi politik, masih banyak masalah politik lain yang perlu didekati oleh semua partai dan capres, yakni masalah kemiskinan, energi terbarukan, dan keluar dari jebakan middle income trap," kata Nazar.
Jakarta Tidak Kuat
Kualitas demokrasi, menurut Nazar, tergantung pada semua pemain politik untuk mencurahkan energinya pada isu-isu yang memajukan bangsa secara fundamental. Satu dekade lalu, Indonesia dibawa oleh politisi memasuki alam bahaya demokrasi yang mempertajam perbedaan SARA. Hari ini, seharusnya politisi menemukan isu yang lebih tajam terkait kepentingan fundamental masyarakat dan tidak menjadikan apakah Ibu Kota jadi pindah dari Jakarta atau tidak.
"Kalau tanya pada hati nurani pasti setuju bahwa Jakarta sudah tidak kuat lagi menanggung beban demokrasi dan ekonomi. Sudah terlalu bising di Jakarta bagi demokrasi dan sudah terlalu padat bagi ekonomi," papar Nazar.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya