Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perempuan Multitalenta Berusia 106 Tahun yang Menolak Disebut Tua

Foto : eileen-kramer.com/Ian Barnes

Rayakan Ulang Tahun l Eileen Kramer (tengah) menari bersama rekan-rekannya saat merayakan HUT ke-106 di sebuah panti jompo di Sydney, Australia.

A   A   A   Pengaturan Font

S

eniman dan penari asal Australia bernama Eileen Kramer, kini sudah berusia 106 tahun. Di usianya yang sudah senja, Kramer justru lebih produktif. Setiap hari dia menulis satu cerita dari kamarnya di satu panti jompo di Sydney, Australia, lalu menerbitkannya menjadi buku.

Selain menulis, ia juga kerap menghabiskan waktunya dengan melukis. Berkat kegigihannya, ia bahkan bisa ikut lomba lukis paling terkemuka di Australia.

Setelah puluhan tahun tinggal di luar negeri, Kramer pulang ke kota tempat tinggalnya di Sydney pada usia 99 tahun. Sejak itu, dia berkolaborasi dengan para seniman untuk membuat sejumlah video yang menunjukkan bakat utama sekaligus kecintaannya yang telah lama dia tekuni, yaitu menari.

Walau sudah berusia di atas 100 tahun, Kramer masih menari dengan gemulai. Kadang membuat gerakan-gerakan dramatis dengan bagian atas tubuhnya. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, dia pun jadi penata tari.

"Sejak kembali ke Sydney saya jadi sangat sibuk. Saya melakoni tiga pertunjukkan tari di NIDA (National Institute for Dramatic Art) dan teater-teater independen. Saya juga ikut serta dalam dua festival tari besar di Adelaide dan Brisbane. Saya pun masuk film, dari banyaknya pertunjukan, sudah menulis tiga buku, dan hari ini saya punya waktu bebas untuk bicara dengan Anda!" ujar Kramer saat ditemui di rumahnya pada awal Juni lalu.

Sering dia dapat pertanyaan ini mengenai dari mana dia dapat energi sebesar itu dan apa rahasianya masih bisa menari di usia tua. Dia pun sering menjawab dengan mengatakan bahwa tidak ada istilah "tua" dan "umur" dalam dirinya.

"Saya bilang, saya tidak tua, saya cuma berada di sini lebih lama dan baru belajar sedikit-sedikit. Saya tidak merasa terpengaruh dengan apa kata orang saat kita sudah tua. Tingkah laku saya untuk membuat banyak hal sama saja dengan saat saya masih kecil," papar dia.

Dalam beberapa tahun terakhir, Kramer bahkan telah menggalang dana dengan menjadi koreografer dan melakukan pentas di sejumlah pertunjukan tari. Dia pun saat itu tengah sibuk membuat video tari yang baru ketika aturan lockdown di Sydney untuk sementara waktu mengganggu rencananya.

Tapi kekecewaannya itu tidak lama. "Saya waktu itu tidak bisa pergi ke lokasi syuting, jadi akhirnya saya menulis buku," ujar dia sambil tertawa. "Bukunya soal bagaimana kami membuat film itu," papar dia.

Sementara itu, sebagai pemimpin percetakan buku yang dia miliki, Basic Shapes, Kramer akan menerbitkan buku mengenai proyek barunya itu akhir tahun ini. Sejak usianya berkepala seratus, dia juga telah memproduksi seri cerita pendek, berjudul Elephant and Other Stories.

Kegiatannya itu sepertinya tak terpengaruh oleh lockdown Covid. "Saya tidak keberatan sama sekali dengan lockdown Covid. Saya tidak merasa sendiri atau terkurung karena ketika lagi sedang menulis, itulah teman kita," ucap dia.

Jadi Terkenal

Kramer akhirnya menjadi orang terkenal di lingkungannya, kawasan Elizabeth Bay di pinggir Sydney. Pada November lalu, dari luar rumah, teman-temannya yang sesama penari menggelar acara syukuran ulang tahunnya ke-106. Kramer, yang menyaksikan syukuran itu di balik jendela, mengaku senang campur haru.

"Saya terkejut, gembira dan sangat tersentuh. Mereka membetulkan kursi dan memberi saya aneka balon," ucap dia.

Dari berpose telanjang hingga menjadi seniman peserta tertua dalam acara penganugerahan penghargaan seni potret terkemuka di Australia, The Archibald Prize, menjadi bukti akan bakat kreatif dan karakter Kramer yang tidak mau pasrah begitu saja dengan waktu.

Kariernya sebagai penari telah melintasi empat benua dan satu abad. Menari selalu menjadi cinta pertamanya. "Setelah berada dalam sekumpulan penari di sebagian besar waktu, saya merasa tidak sendirian," ujar dia.

Menurut rekan kerja Kramer yang bernama Sue Healey, mengaku bahwa dirinya bekerja dengan Kramer ibarat mengalami sejarah yang hidup.

"Beliau adalah sosok nyata dari masa-masa awal tari modern di Australia, dan bagi saya, sebagai koreografer, ini ibarat emas!" kata Healey, yang merupakan seniman dari fakultas seni Universitas Melbourne. "Dia mengatasi masalah hidup dengan elegan dan kreatif. Dia benar-benar bisa mengendalikannya dan secara terus menerus menciptakan hal yang baru," pungkas Healey. BBC/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top