Perempuan Kurang Terwakili di Startup Indonesia, Apa Masalahnya?
Perempuan masih dipandang sebelah mata dalam sektor teknologi.
Perusahaan dapat memulai praktik ini dengan sederhana seperti memberikan penilaian kinerja yang adil, membuka peluang yang setara untuk pengembangan diri dan promosi, dan menerapkan manajemen konflik yang baik.
Dengan cara ini, startup dapat mencegah dan mengurangi konsekuensi negatif yang timbul akibat keberagaman gender.
Startup adalah ekosistem inovasi yang berperan penting sebagai katalisator perekonomian. Transformasi budaya dan nilai-nilai sosial, serta kebijakan dan inisiatif yang berpihak pada keberagaman di sektor ini, pada akhirnya tidak hanya membantu peningkatan kontribusi perempuan tetapi juga menghilangkan stereotip tradisional terkait perempuan dan teknologi.
Nita Yalina, PhD Candidate in Management, University of Leeds
Artikel ini terbit pertama kali di The Conversation. Baca artikel sumber.
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya