Percepat Pembangunan di Nusantara, Kementerian PU Diminta Dukung Selesaikan Tol di IKN
Foto: AntaraBALIKPAPAN - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) meminta dukungan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyangkut penyelesaian sejumlah segmen jalan bebas hambatan (tol) di Kota Nusantara, ibu kota baru Indonesia berlokasi di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
“Kami sudah kirim surat ke Kementerian PU untuk minta dukungan penyelesaian tol segmen 1A, 1B, 3A, 3B, 6A, dan 6B,” ujar Kepala OIKN, Basuki Hadimuljono, di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (30/11).
Menyangkut pendanaan, lanjut Basuki, ada tantangan akibat kebijakan penghematan pemerintah, namun diharapkan proyek tol Kota Nusantara tersebut tidak terdampak penghematan atau setidaknya ada relaksasi jadwal penyelesaian menjadi pada 2026.
Seperti dikutip dari Antara, kemajuan jalan bebas hambatan segmen 3A dan 3B saat ini mencapai 60 persen. Ia mengatakan segmen 5A, 5B, 6A, dan 6B mengarah ke Kota Nusantara sesuai target rampung pada Juli 2025. “Target itu belum mencakup tol layang segmen 1A dan 1B,” tambahnya.
Upaya lebih memperpendek jarak dari Kota Balikpapan menuju Kota Nusantara, direncanakan dibangun jalan bebas hambatan dengan konsep jalan layang yang ditargetkan pengerjaan fisik dimulai pada tahun ini.
Tol layang tersebut penghubung antara Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Kota Balikpapan dengan Kota Nusantara melalui jalur yang bersampingan dengan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam).
Pembebasan Lahan
Pemerintah Kota Balikpapan bersama pemangku kepentingan terkait lainnya berupaya mempercepat penetapan lokasi (penlok) agar pembebasan lahan segera terealisasi.
“Proses pembebasan lahan jadi tantangan tersendiri karena lokasi tol segmen 1A berada di tengah kota,” kata Basuki Hadimuljono.
Tol segmen 1B juga merupakan bagian dari jalur jalan bebas hambatan telah memulai konstruksi dan pembayaran pembebasan lahan untuk segmen 1B diharapkan selesai dalam dua bulan mendatang.
Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat telah menyatakan dukungan penuh pembebasan lahan tol layang, yang diyakini jalan bebas hambatan tersebut dapat meningkatkan konektivitas Kota Balikpapan dengan Kota Nusantara.
Sebelumnya, Basuki menyatakan Daerah Irigasi Rawa (DIR) Sebakung di Kabupaten Penajam Paser Utara, keberadaannya untuk mendukung swasembada pangan nasional, termasuk untuk kebutuhan pangan di IKN.
“Irigasi ini menjadi target yang telah dipersiapkan dari target optimalisasi lahan Kementerian Pertanian dan Kementerian Pekerjaan Umum, sebagai upaya untuk menyukseskan swasembada pangan dari komoditas beras Indonesia,” ujar Basuki.
DIR Sebakung yang memiliki luas 7.500 hektare ini berada Kecamatan Babulu, salah satu kawasan yang merupakan daerah mitra penyangga pangan untuk IKN.
Sedangkan luas areal potensial DIR Sebakung sebesar 13.500 hektare dengan total luas areal fungsional 10.290 hektare, berfungsi untuk mengairi sawah dan lahan pertanian, mencegah kekeringan dan banjir, dan mendukung ketahanan pangan. YK/N-3
Berita Trending
- 1 Incar Kemenangan Penting, MU Butuh Konsistensi
- 2 Thailand Ingin Kereta Cepat ke Tiongkok Beroperasi pada 2030
- 3 Kepercayaan Masyarakat Dapat Turun, 8 Koperasi Bermasalah Timbulkan Kerugian Besar Rp26 Triliun
- 4 Polresta Bukittinggi giatkan pengawasan objek wisata selama liburan
- 5 Cegah Kepunahan, Karantina Kepri Lepasliarkan 1.200 Burung ke Alam
Berita Terkini
- Cuaca Ekstrem, Dua Maskapai Batal Mendarat di Bandara El Tari Kupang
- Ungkap Kasus Pagar Laut, Kepala Desa Kohod dan 13 Nelayan Diperiksa KKP
- Perusahaan Farmasi Jepang Tunjuk CEO Wanita Pertama dari AS
- Hasil Tes Urine Larasati Nugroho Negatif Narkoba, Ini Penyebab Kecelakaan hingga Mobil Terbalik
- Pemprov DKI Siagakan Posko Kesehatan untuk Pengungsi Banjir