Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Eropa

Perang Iberia, Pertempuran Berdarah Spanyol dan Portugal Melawan Napoleon

Foto : afp/ CESAR MANSO
A   A   A   Pengaturan Font

Ketika Portugal berada di bawah kendali Prancis, krisis mulai terjadi di Spanyol. Kerajaan ini diperintah oleh Raja Bourbon, Charles IV, dari Spanyol, yang tidak lebih dari sekedar boneka. Kekuasaan sebenarnya ada di tangan Godoy, yang menyandang gelar "Pangeran Perdamaian," yang dibenci dan ditakuti oleh bangsawan Spanyol dan rakyat jelata.

Awalnya seorang prajurit swasta di Royal Guard, Godoy menaiki tangga sosial hingga ia menjadi kekasih permaisuri Maria Luisa. Godoy ditentang oleh putra raja dan pewarisnya, Pangeran Ferdinand, yang ingin mengambil takhta dari ayahnya yang tidak kompeten dan menggulingkan Godoy dari kekuasaan.

Pada awal 1808, kedua belah pihak meminta Napoleon untuk membantu menyelesaikan perselisihan tersebut, dan kaisar Prancis dengan senang hati menurutinya. Mulai Februari 1808, 70.000 tentara Prancis mengalir melintasi Pyrenees. Melalui kombinasi kekuatan dan penipuan, mereka menguasai benteng-benteng utama Spanyol.

"Napoleon bersikeras bahwa masuknya tentara Prancis ini hanya untuk menjaga perdamaian di Spanyol dan mempersiapkan serangan terhadap Gibraltar yang diduduki Inggris. Raja Charles sendiri bahkan mengatakan kepada rakyatnya yang cemas untuk tidak takut akan intervensi sekutu Prancis," tutur sejarawan Alexander Mikaberidze dalam bukuThe Napoleonic Wars (2020). hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top