Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perang di Ukraina Ancam Pasokan Pangan Dunia

Foto : ANTARA/REUTERS/Johanna Geron

Arsip-- Perdana Menteri Bulgaria Kiril Petkov bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Brussel, Belgia, Jumat (17/12/2021).

A   A   A   Pengaturan Font

Jika itu terjadi, akan timbul kerawanan pangan dan semakin banyak orang terjerumus ke kemiskinan di tempat-tempat seperti Mesir dan Lebanon, di mana makanan didominasi oleh roti yang disubsidi pemerintah. Di Eropa, kenaikan biaya untuk pakan ternak bisa berarti harga daging dan susu lebih mahal.

Kepala Sindikasi Importir Gandum di Lebanon, Ahmed Hoteit mengatakan, 80 persen gandum di Lebanon diimpor dari Ukraina. Lebanon mengkonsumsi antara 6.200-6.300 ton gandum per tahun.

"Tahun lalu kami mengimpor 5.200 ton gandum dari Ukraina dan sisanya dari Russia, Moldova, dan Rumania. Tentu saja kami akan terpengaruh oleh krisis ini. Sejak awal perang, kami telah berbicara dengan menteri ekonomi, perdana menteri, gubernur Bank Sentral untuk menemukan mekanisme baru guna mempercepat proses mencari alternatif impor dari negara-negara lain seperti Rumania, Serbia, Hongaria, dan Bulgaria," tuturnya.

Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, Russia dan Ukraina secara bersama-sama menyumbang sekitar sepertiga dari ekspor gandum dan jelai dunia. Ukraina adalah pengekspor gandum terbesar kelima di dunia, dengan pangsa pasar global 10 persen. Negara itu juga merupakan pemasok utama jagung, dan terdepan di dunia dalam minyak bunga matahari. Perang bisa mengurangi pasokan pangan tepat ketika harga berada di level tertinggi sejak 2011.

Kepala ekonomi di Program Pangan PBB WFP Arif Husain mengatakan, saat ini sekitar 30 persen gandum berasal dari Russia dan Ukraina.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top