Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Peraih Nobel Muhammad Yunus Dihukum Penjara atas Kasus Perburuhan di Bangladesh

Foto : AFP/Munir uz zaman

Peraih Nobel perdamaian Muhammad Yunus (rompi krem) divonis bersalah pada 1 Januari 2024 karena melanggar undang-undang ketenagakerjaan Bangladesh.

A   A   A   Pengaturan Font

DHAKA - Peraih Nobel perdamaian Muhammad Yunus pada Senin (1/1) divonis bersalah karena melanggar undang-undang ketenagakerjaan Bangladesh. Para pendukungnya mengecam vonis tersebut karena bermotif politik.

Yunus (83) dipuji karena berhasil mengentaskan jutaan orang dari kemiskinan melalui bank keuangan mikro perintisnya, namun ia dimusuhi Perdana Menteri Banglades Sheikh Hasina yang menudingnya "mengisap darah" orang miskin.

Hasina telah melancarkan beberapa serangan verbal pedas terhadap pemenang Hadiah Nobel Perdamaian tahun 2006 yang dihormati secara internasional, yang pernah dianggap sebagai saingan politik.

Yunus dan tiga rekannya dari Grameen Telecom, salah satu perusahaan yang ia dirikan, dituduh melanggar undang-undang ketenagakerjaan ketika mereka gagal menciptakan dana kesejahteraan pekerja di perusahaan tersebut.

Pengadilan perburuhan di ibu kota Dhaka memvonis dan menjatuhkan hukuman "enam bulan penjara sederhana" kepada mereka, kata jaksa utama Khurshid Alam Khan kepada AFP. Keempatnya segera diberi jaminan sambil menunggu banding.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top