Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis

Penyebab Gelombang Panas di Eropa, Perubahan Iklimkah ?

Foto : AFP/Alberto Pizzoli/Getty Images

Turis di Roma minum dari air mancur umum selama gelombang panas di awal musim panas yang tidak biasa.

A   A   A   Pengaturan Font

Laporan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) mengonfirmasi tren ini. Data mereka menunjukkan peningkatan frekuensi dan tingginya intensitas cuaca ekstrem sejak dekade 1950-an. Analisis terpisah turut menemukan peningkatan keparahan gelombang panas Eropa sejak dua dekade belakangan.

Pada musim panas 2022, kawasan Eropa selatan dilanda suhu tinggi dari biasanya. Spanyol, Perancis, dan Italia mengalami temperatur maksimum harian melebihi 40°C. Lembaga Copernicus Climate Change Service Eropa mengaitkan kondisi panas tak biasa ini dengan perubahan iklim. Prediksinya, fenomena panas menyengat akan menjadi lebih sering, intens, dan berlangsung lama di masa depan. Taksiran ini mengindikasikan bahwa tren serupa bakal terjadi tahun ini.

Bahaya panas ekstrem

Gelombang panas dan suhu ekstrem menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti serangan panas (heatstroke) dengan gejala sakit kepala dan pusing. Dehidrasi akibat cuaca panas juga berdampak pada pernapasan dan aktivitas jantung.

Sudah ada sejumlah kasus gangguan kesehatan terkait panas di Eropa akibat gelombang panas kali ini. Misalnya, tewasnya seorang pekerja jalanan di Italia dan berbagai laporan tentang serangan panas di Spanyol maupun Italia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top