Penyakit Menular yang Bisa Dilenyapkan Meski Sulit
Foto: Sia KAMBOU / AFPMengapa pengembangan vaksin malaria begitu sulit? Menurut Adrian Hill, Direktur Jenner Institute di Universitas Oxford, menerangkan para peneliti telah mencoba membuat vaksin malaria selama lebih dari 100 tahun. Lebih dari 100 vaksin telah menjalani uji klinis pada manusia.
Foto : CHANDAN KHANNA/AFP
“Sangat, sangat sedikit yang berhasil sampai pada taraf tertentu,” kata Hill kepada laman The Conversation.
Menurut Hill, malaria bukanlah virus, bukan pula bakteri. Malaria adalah parasit protozoa, beberapa di antaranya ribuan kali lebih besar dari virus biasa. Ukuran yang tepat untuk hal itu adalah jumlah gen yang dimilikinya. Covid memiliki 13 gen, sedangkan malaria memiliki sekitar 5.500 gen. Inilah salah satu alasan mengapa malaria sangat kompleks.
Ada berbagai bentuk parasit, yang pertama disuntikkan oleh nyamuk ke dalam kulit dan dengan cepat masuk ke hati. Mereka menghabiskan waktu sepekan untuk berkembang biak di sana, lalu masuk ke aliran darah.
“Dan mereka sangat berbeda selama berbagai tahap ini. Dan parasit tumbuh dengan kecepatan sepuluh kali lipat setiap 48 jam, berkembang biak dengan cepat,” papar dia.
Pada saat mereka mencapai kepadatan parasit yang sangat tinggi, penderita akan tampak sangat tidak sehat. Atau jika kurang beruntung, maka akan meninggal, biasanya karena gejala otak, koma, atau anemia berat. Pasalnya parasit tersebut mampu memecah sel darah merah.
Lalu ada tahap lain di mana parasit berubah lagi menjadi bentuk yang dapat diambil nyamuk melalui gigitan berikutnya dan melanjutkan siklus hidupnya dengan menginfeksi orang lain. Jadi ini adalah hal yang paling rumit yang terjadi pada patogen menular.
Hill menerangkan, malaria biasanya melalui empat siklus hidup dan semuanya berbeda. Jika vaksin bisa yang benar-benar bagus bisa memutus siklus penularan, maka hal itulah yang dilakukannya bersama tim.
“Kami telah berupaya menargetkan apa yang disebut sporozoit, yang merupakan bentuk yang diinokulasikan nyamuk ke dalam kulit Anda. Kami mencoba menjebaknya sebelum dapat mencapai hati dan melanjutkan siklus hidupnya,” kata Hill tentang cara kerja vaksin.
Untungnya, tidak ada gejala malaria pada tahap itu. Itu adalah infeksi diam-diam sampai masuk ke dalam darah dan mulai berkembang biak di dalam sel darah merah. Jadi sporozoit adalah target alami untuk mencoba dan membunuh parasit sebelum berkembang biak dengan sangat cepat.
Lalu mengapa vaksin untuk parasit secara keseluruhan tidak efektif melawan malaria? Hal itu kata Hill sama saja dengan alasan bahwa hanya terinfeksi malaria sekali saja tidak akan memberi Anda perlindungan terhadap infeksi berikutnya. hay/I-1
Berita Trending
- 1 Respons CEO OpenAI tentang Model AI Tiongkok DeepSeek-R1: 'Mengesankan'
- 2 Setelah Trump Ancam Akan Kenakan Tarif Impor, Akhirnya Kolombia Bersedia Terima Deportasi dari AS
- 3 Thailand Ingin Kereta Cepat ke Tiongkok Beroperasi pada 2030
- 4 Incar Kemenangan Penting, MU Butuh Konsistensi
- 5 Diprediksi Berkinerja Mocer 2025, IHSG Sepanjang Tahun Ini Menguat 1,22 Persen
Berita Terkini
- Waspada Jalur Puncak Rawan Longsor
- Ini Penyebabnya Kenapa Banjir di Tangerang Lambat Surut
- Harus Dihukum Berat, Pelaku Pencabulan Anak di Kota Tangerang Ditangkap
- Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi, Kemenperin Tingkatkan Kualitas Data Industri
- Usut Tuntas, Polisi Kejar Pelaku Ketiga pada Kasus Pembuangan Janin di Koja