Penurunan Kesuburan Lahan Ganggu Produksi Pangan
SERAPAN BERAS - Petugas mengecek gabah yang dikeringkan di Sentra Penggilingan Padi (SPP) Bulog di Karawang, Jawa Barat, Senin (20/5). Direktur Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi menyatakan bahwa total serapan beras dalam negeri mencapai 535 ribu ton atau setara 1.050 juta ton gabah dengan serapan gabah tersebut berasal dari petani langsung maupun penggilingan padi sejak masa panen raya berlangsung.
Perluasan lahan untuk pertanian perlu dibarengi dengan peningkatan tingkat kesuburan tanah sehingga produksi pangan dapat naik.
JAKARTA - Pemerintah akan mengandalkan mekanisasi pertanian bersama pompanisasi untuk meningkatkan produksi pangan. Namun, salah satu masalah yang mengganggu produktivitas pangan nasional adalah penurunan tingkat kesuburan lahan.
Kepala Pusat Pengkajian dan Penerapan Agroekologi Serikat Petani Indonesia (SPI), Muhammad Qomarunnajmi, mengatakan sebagian besar lahan mempunyai kandungan bahan organik di bawah lima persen potential of hydrogen (pH) atau tanahnya juga cenderung asam. Karena itu, dibutuhkan upaya untuk meningkatkan pH tanah.
"Kandungan bahan organik harus ditingkatkan untuk menggenjot produksi," tegas Qomar kepada Koran Jakarta, Rabu (26/6).
Dia menjelaskan target peningkatan produksi secara nasional, juga harus bisa didetailkan di tingkatan lapangan, dan menjadi target peningkatan per luasan lahan. Dia mencontohkan peningkatan produksi 1 ton per hektare (ha) setara dengan peningkatan 100 gram per meter persegi (m2), sekitar peningkatan 3 ribu bulir padi per meter.
Dihitung target peningkatan produksi per rumpun, di kisaran 350-400 bulir per rumpun atau nambah sekitar dua anakan atau rumpun. "Untuk nambah dua anakan per rumpun ini, banyak sekali alternatif yang bisa dilakukan yakni menambah zat pas perendaman, menanam pindah umur muda, menerapkan poc pertumbuhan di mingu pertama setelah penanaman, menetralkan pH tanah, menambah bahan organik, mengatur air, agar tidak terlalu banyak air di fase pertumbuhan," papar Qomar.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya