Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Intensifikasi Pertanian - Saat Ini, Stok Cadangan Beras Pemerintah di Bulog Capai 1,6 Juta Ton

Penurunan Kesuburan Lahan Ganggu Produksi Pangan

Foto : ANTARA/M RISYAL HIDAYAT

SERAPAN BERAS - Petugas mengecek gabah yang dikeringkan di Sentra Penggilingan Padi (SPP) Bulog di Karawang, Jawa Barat, Senin (20/5). Direktur Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi menyatakan bahwa total serapan beras dalam negeri mencapai 535 ribu ton atau setara 1.050 juta ton gabah dengan serapan gabah tersebut berasal dari petani langsung maupun penggilingan padi sejak masa panen raya berlangsung.

A   A   A   Pengaturan Font

Hal lainnya, lanjut dia, dengan menggunakan benih yang potensi produksinya tinggi. Melakukan salah satu saja dari hal di atas, sudah bisa meningkatkan potensi produksi. Menurut Qomar, tanpa langkah ini, pemerintah bakal kesulitan untuk memenuhi cadangan pangan pemerintah.

Penguatan Stok

Untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menekankan pentingnya penguatan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) sebagai instrumen pemerintah dalam menjaga kestabilan pasokan dan harga pangan.

"CPP ini dikelola oleh BUMN pangan. Saya berharap seluruh pihak stakeholder pangan melihat ini semua sehingga kita bisa meningkatkan cadangan pangan kita ke depan," ujar Arief dalam seminar nasional Strategi Mewujudkan Swasembada Pangan Menuju Indonesia Emas 2045, di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (25/6).

Dia menyebutkan stok level masing-masing komoditas pangan strategis yang menjadi CPP berdasarkan Perpres 125 tahun 2022, idealnya berkisar 5-10 persen dari kebutuhan nasional. Dia mencontohkan, untuk komoditas beras, kebutuhan beras tahunan sekitar 31,2 juta ton sehingga untuk stok beras yang dimiliki pemerintah minimal sejumlah 1,5 juta ton. Adapun saat ini, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di Bulog mencapai 1,6 juta ton.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top