Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pendidikan Tinggi

Penundaan Pilrek Unpad Picu Kecurigaan Publik

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

BANDUNG - Kemelut pemilihan rektor (pilrek) Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung masih terus berlangsung. Bukan hanya tereliminasinya sejumlah calon rektor yang sudah terpilih, waktu pengunduran pemilihan ulang yang tidak berujung pangkal.

Sejumlah pihak menilai, itulah bentuk ketidakberdayaan Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Unpad yang juga Menkominfo dan Menristekdikti, Mohamad Nasir, yang konon tak memiliki darah dan pertalian keluarga dengan Unpad, tapi seperti sangat tahu tentang kampus yang berpusat di Jatinangor, Sumedang, ini. Dengan jatah tujuh suara atau setara 35 persen dalam pilrek, Nasir dan Rudiantara, bisa membuat Unpad seolah tidak berdaya.

Koordinator Lapangan Masyarakat Peduli Unpad, Chaidar Maulana Wardhana, mengatakan awalnya pilrek Unpad lancar-lancar saja. Namun, kekisruhan dan kasak-kusuk mulai terjadi ketika rektor yang juga petahana masuk delapan besar tidak lolos alias tereliminasi dalam tiga besar.

Pilrek pun akhirnya terkatung-katung hingga tiga kali diundur dengan berbagai alasan. Kedua menteri yang masuk MWA Unpad sangat berperan atas tarik ulurnya proses pilrek.

Berbagai manuver kemudian bermunculan. Sasarannya tentu calon rektor yang dianggap "terlemah" dari tiga orang yang sudah terpilih. Adalah Profesor Obsatar Sinaga dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Unpad. Obsatar dituding pernah terlibat KDRT, bukan orang Sunda dan disebut-sebut bukan orang Islam padahal sebelumnya dikenal sebagai aktivis HMI, dan rangkap jabatan.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top