Peningkatan Konsumsi LNG Berisiko Bagi Iklim dan Ekonomi

PARIS - Peningkatan yang amat tajam atas kapasitas konsumsi gas alam cair (LNG) global dalam setahun ini, amat berisiko memicu kekacauan iklim dan aset perekonomian karena tak dipergunakan. Kesimpulan terbaru itu disampaikan sejumlah analis di lembaga pemantau energi global pada Selasa (7/7).

"Pengeluaran modal untuk fasilitas LNG telah melonjak dari 82,8 miliar dollar AS menjadi 196,1 miliar dollar AS selama 12 bulan terakhir," lapor Global Energy Monitor. "Menyusul terjadinya serangkaian divestasi dari para penyandang dana LNG tingkat tinggi, mengakibatkan setidaknya dua lusin proyek baru-baru ini dibatalkan atau sedang dalam kesulitan keuangan yang serius," imbuh lembaga pemantau itu.

Menurut analis Global Energy Monitor bernama Greg Aitken, sektor LNG sempat dijadikan investasi yang aman bagi penanam modal karena sifatnya sebagai penyedia energi yang ramah lingkungan.

Pihak pemerintah pun mendukung pengembangan sektor energi ini, namun penyelesaian pembangunan infrastrukturnya membutuhkan dana cukup besar dan ini menimbulkan masalah karena banyak proyek secara tiba-tiba terhenti, terlebih saat ini sedang terjadi pandemi virus korona dan banyaknya gerakan sosial yang menentang proyek-proyek gas alam terbaru. SB/AFP/I-1