Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilisasi Pangan - Operasi Pasar Beras Akan Terus Dilakukan Sepanjang Tahun

Pengoplosan Beras Ganggu Intervensi Pasar

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Dalam perkara yang diungkap satgas pangan Polda Banten ini juga dipamerkan barang bukti sebanyak 350 ton beras Bulog yang berhasil ditangkap baik yang sudah di-repacking maupun yang belum.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) mendukung penindakan tegas terhadap para pedagang atau distributor yang menyalahgunakan beras Bulog. Pasalnya, beras Bulog tersebut didistribusikan pemerintah untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga di tingkat konsumen, bukan untuk dimanfaatkan demi keuntungan pribadi atau kelompok tertentu.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, berharap pengawasan lebih masif lagi untuk memastikan agar beras untuk Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) benar-benar dapat dijangkau masyarakat dengan harga sesuai HET.

"Berkali-kali sudah kita tegaskan beras yang digelontorkan Bulog ke pasar tersebut tujuannya untuk stabilisasi pasokan dan harga di tingkat konsumen. Harganya sudah kita patok dengan jelas, untuk wilayah Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Sulawesi harga di gudang Bulog 8.300 rupiah per kilo gram (kg) di Pasar induk atau pasar besar 8.900 rupiah per kg, dan di pasar kecil atau pedagang lainnya 9.450 rupiah per kg," paparnya di Jakarta, akhir pekan lalu.

Arief mengatakan apabila ada pihak yang sengaja mengambil keuntungan dari pendistribusian beras Bulog tersebut dengan menjual beras di atas HET maka tindakan itu sudah masuk ranah pelanggaran hukum.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top