Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Fiskal I Sepertiga Penduduk Tidak Mampu Beli Makanan Bergizi

Pengenaan PPN Sembako Bakal Menambah Orang Miskin

Foto : Sumber: Kemenkeu - KJ/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

Kepala Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Felippa Ann Amanta mengatakan rencana pengenaan PPN terhadap kebutuhan pokok atau yang dikenal dengan sembako, akan meningkatkan harga pangan dan mengancam ketahanan pangan itu sendiri serta berdampak buruk kepada perekonomian Indonesia.

"Pengenaan PPN pada sembako akan mempengaruhi konsumsi masyarakat terutama yang berpendapatan rendah. Apalagi, lebih dari sepertiga masyarakat Indonesia tidak mampu membeli makanan yang bernutrisi karena harganya mahal. PPN akan menaikkan harga dan memperparah situasi di tengah pandemi karena pendapatan masyarakat berkurang," katanya seperti dikutip dari Antara.

Apalagi pangan berkontribusi besar pada pengeluaran rumah tangga masyarakat berpendapatan rendah yang mencapai sekitar 56 persen dari total belanja rumah tangga mereka. Dalam penerapan pungutan PPN biasanya ditarik atas transaksi jual beli barang dan jasa yang dilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang pada akhirnya akan dibebankan ke konsumen.

Lebih lanjut dijelaskan, berdasarkan Economist Intelligence Unit's Global Food Security Index, ketahanan pangan Indonesia sendiri saat ini berada di peringkat 65 dari 113 negara. Salah satu penyebab rendahnya peringkat ketahanan pangan itu karena keterjangkauan pangan. Keterjangkauan yang menurun akan mendorong lebih banyak masyarakat berpenghasilan rendah menuju ke bawah garis kemiskinan.

Semakin banyaknya masyarakat berpenghasilan rendah jatuh ke bawah garis kemiskinan terlihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) per September 2020. Jumlah penduduk miskin Indonesia bertambah 2,7 juta dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. "Jumlah penduduk miskin sudah mencapai 27,55 juta orang atau 10,19 persen penduduk Indonesia," katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top