Pengembangan Kebudayaan Harus Jawab Persoalan Global
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, dalam Malam Anugerah Kebudayaan Indonesia 2024, di Jakarta, Rabu (18/9).
Foto: Foto tangkapan layar Muhamad Ma'rupBeragam kebudayaan yang menjadi kekayaan bangsa Indonesia menjadi potensi besar pembangunan dan pengembangannya harus mampu menjawab persoalan global.
JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, mengatakan pengembangan kebudayaan perlu menjawab persoalan global. Menurutnya, Indonesia memiliki beragam kebudayaan yang dapat menjadi potensi pembangunan ke depan.
"Kita perlu mengembangkan nilai dan praktik budaya secara sungguh-sungguh agar kebudayaan Indonesia bisa terus relevan untuk menjawab berbagai persoalan Global pada hari ini," ujar Nadiem, dalam Malam Anugerah Kebudayaan Indonesia 2024, di Jakarta, Rabu (18/9).
Dia menerangkan, selama 5 tahun pemerintah terus mendorong kerja-kerja kebudayaan yang partisipatif dan berkelanjutan serta tidak hanya pada tataran regulasi dan aspek kebijakan, tapi juga pada tataran implementasi. "Selama 5 tahun terakhir kita bergotong-royong melakukan kerja-kerja budaya yang partisipatif dan berkelanjutan," jelasnya.
Nadiem mencontohkan, lebih dari 500 pelaku dan organisasi budaya telah memanfaatkan Dana Indonesiana dengan jumlah mencapai 10 miliar rupiah lebih. Dia berharap, Dana Indonesia akan terus bisa ditingkatkan.
Di sisi lain, kata dia, Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) pada tahun 2023 berhasil mencapai angka 57,13 poin. Angka tersebut merupakan tertinggi dalam waktu enam tahun terakhir.
"Ini mengalami pertumbuhan sebesar 3,63 persen dari tahun sebelumnya dan skor ini adalah angka tertinggi dalam kurun 6 tahun penghitungan IPK," katanya.
Sebagai informasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar malam puncak Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) Tahun 2024. Penyelenggaraan AKI mengusung tema Persembahan Istimewa Bagi Penggerak Budaya.
Penggerak Budaya
Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid mengemukakan penggerak budaya adalah contoh nyata keteladanan dalam aksi realisasi pemajuan kebudayaan sesuai amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017. Menurutnya, kerja penggerak budaya membuat nilai dan makna besar dari warisan kebudayaan Indonesia tetap ada.
Dia melanjutkan, kreativitas dan semangat penggerak budaya memberi bukti berkembangnya kekayaan kebudayaan Indonesia. Dengan demikian, kebudayaan dapat dinikmati setiap generasi dulu dan saat ini.
"Manfaat besar dari dedikasi para penggerak budaya tersebut maka harus diapresiasi negara secara istimewa melalui pelaksanaan AKI," terangnya.
Hilmar menegaskan dalam kerja pemajuan kebudayaan perlu semangat mengoptimalisasi sumber daya dan inovasi agar dapat diterima masyarakat. Upaya tersebut telah ditunjukkan para penggerak budaya.
"Penggerak budaya mendorong tumbuhnya rasa melestarikan kebudayaan dengan segala keragamannya pada kehidupan masyarakat," ucapnya. ruf/S-2
Berita Trending
- 1 Sekjen PDIP Hasto Tegaskan Kepemimpinan Risma dan Gus Hans di Jawa Timur Lebih Berakar pada Prestasi
- 2 Pasangan RIDO dan Pramono-Rano Bersaing Ketat di Pilkada DKI Jakarta
- 3 Sekjen PDI Perjuangan Hasto Ingatkan Tambang Emas Rawan Disalahgunakan Pilkada Jember
- 4 Petembak Bekasi Lolos Seleksi Olimpiade Remaja 2026
- 5 Kemendes Petakan Potensi Desa untuk Pasok Pangan Makan Bergizi Gratis
Berita Terkini
- Kementan Berikan Bantuan Alsintan Gratis
- Dorong Masyarakat Melek Investasi, Pasar modal Indonesia gelar CMSE 2024
- OJK Perkuat Pengawasan PT SMI Pasca Pemberlakuan UU P2SK
- Xi Jinping Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Donald Trump Jadi Presiden AS
- Gedung Ramah Lingkungan Mandiri Digital Power Sokong Operasi Keberlanjutan Bank Mandiri