Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perlindungan Konsumen - Hasil Temuan 2021 Menunjukkan Penurunan

Pengawasan Pangan Diperketat Jelang Lebaran

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memperketat pengawasan pangan secara intensif di seluruh wilayah Indonesia, menjelang Lebaran. Pasalnya, setiap tahunnya peredaran pangan tak sesuai ketentuan selalu meningkat selama periode Ramadan.

Kepala Badan POM RI, Penny K Lukito, menyebutkan hingga pekan keempat April lalu, petugas menemukan produk pangan impor Tanpa Izin Edar (TIE) terbanyak di lima wilayah kerja BBPOM, yakni di Jakarta, Serang, Batam, Bandar Lampung, dan Tangerang. Selain pangan TIE, hasil pengawasan juga menemukan produk pangan kedaluwarsa dan rusak.

Temuan pangan kedaluwarsa terbanyak ditemukan di wilayah kerja BPOM di Ambon, BPOM di Manokwari, BPOM di Palu, Loka POM di Kepulaian Sangihe, dan Loka POM di Kepulauan Morotai. Adapun temuan produk pangan rusak terbesar ditemukan di wilayah kerja BBPOM di Serang, BBPOM di Yogyakarta, BBPOM di Makassar, BBPOM di Palembang, dan BPOM di Kendari.

"Temuan tersebut merupakan hasil dari pengawasan yang dilakukan terhadap 2.011 sarana peredaran, baik dari sarana retail, gudang distributor atau importir," ucap Penny di Jakarta, pekan lalu.

Menurut Penny, dibandingkan data intensifikasi pangan pada 2020, hasil temuan tahun ini menunjukkan penurunan produk yang Tidak Memenuhi Ketentuan (TMK), baik produk kedaluwarsa, TIE, dan rusak. Sebanyak 40,28 persen temuan merupakan produk yang Tidak TMK. Dari sejumlah sarana yang diperiksa, juga ditemukan 125.231 kemasan (4.419 item) produk kedaluwarsa, TIE, dan rusak.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top