Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik Russia

Pengadilan Tutup Organisasi HAM Terkemuka

Foto : AFP/Alexander NEMENOV

Jaga Pengadilan | Sejumlah petugas polisi berjaga di luar Pengadilan Kota Moskwa yang sedang menggelar sidang untuk menutup organisasi HAM terkemuka Russia, Memorial, pada Rabu (29/12).

A   A   A   Pengaturan Font

MOSKWA - Pengadilan tertinggi di Russia pada Selasa (28/12) menutup salah satu organisasi hak asasi manusia (HAM) tertua dan paling terkemuka di negara itu. Langkah itu merupakan tindakan keras tanpa henti terbaru terhadap para aktivis hak asasi, media independen dan pendukung kelompok oposisi di Russia.

Putusan Mahkaman Agung itu mencabut status hukum Memorial, sebuah kelompok HAM internasional yang mendapat pengakuan dunia karena kajiannya tentang penindasan politik di Uni Soviet.

Sebelumnya pada 2016 lalu, Memorial telah dinyatakan sebagai agen asing.

Jaksa mengatakan kelompok itu berulangkali telah gagal membuktikan mereka adalah agen asing dan berusaha menyembunyikan sebutan itu. Memorial telah menolak tuduhan itu dengan menyatakan putusan itu bermotif politik dan mereka bertekad terus melanjutkan pekerjaan mereka.

"Tentu saja tidak ada yang akan berakhir dengan putusan ini. Kami akan mengajukan banding dan Memorial akan terus hidup bersama orang-orang, karena orang-orang di balik badan ini lebih dulu dan lebih utama melayani tujuan besar badan ini. Pekerjaan akan terus berlanjut," ucap Maria Eismont, salah seorang pengacara yang mewakili Memorial di pengadilan.

Picu Kemarahan

Tekanan pada kelompok HAM itu telah memicu kemarahan publik di mana banyak tokoh masyarakat terkemuka berbicara keras mendukungnya. Kerumunan massa berkumpul di depan gedung pengadilan meneriakkan kata "aib" ketika memprotes putusan tersebut. Polisi menangkap beberapa orang yang melakukan aksi di depan gedung pengadilan itu.

Amnesty International menggambarkan putusan itu sebagai serangan terang-terangan terhadap masyarakat sipil yang berusaha mengaburkan ingatan nasional tentang penindasan negara. Direktur Amnesty International untuk Eropa Timur dan Asia Tengah, Marie Struthers, mengatakan bahwa keputusan untuk menutup Memorial adalah penghinaan besar terhadap korban Gulag Russia dan harus segera dibatalkan.

Sekjen Dewan Eropa, Marija Pejcinovic Buric, mengatakan putusan pengadilan Russia untuk menutup Memorial itu sebagai kabar yang menghancurkan bagi masyarakat sipil di Russia dan mengindikasikan bahwa negara itu tampaknya semakin menjauh dari standar dan nilai-nilai Eropa. "Kami akan terus menawarkan bantuan dan kapabilitas, tetapi hari ini menandai hari gelap bagi masyarakat sipil di Federasi Russia," kata dia. AFP/VoA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top